
Mina mulai ditinggalkan jemaah haji. Setelah menyelesaikan prosesi puncak haji 2025, jemaah haji bergelombang kembali ke Makkah.
Prosesi puncak haji sudah dimulai sejak 9 Zulhijah atau 5 Juni 2025. Dilanjutkan dengan berdiam di Muzdalifah dan mabit (menginap) di Mina untuk melaksanakan lontar jumrah di Jamarat--sekitar 4-6 km dari Mina.
Hingga Senin (9/6) pagi waktu Arab Saudi, sebagian besar jemaah sudah lebih dulu meninggalkan Mina untuk kembali ke hotel di Makkah. Mereka sudah berangkat dari Minggu (8/6) untuk yang memilih nafar awal--melontar jumrah hingga tanggal 12 Zulhijah.

Jemaah yang masih ada di Mina saat ini, merupakan jemaah yang memilih nafar tsani. Sehingga, mereka baru bergerak dari Mina ke Makkah Senin pagi.
“Sudah selesai dengan nikmat sekali dalam 3 hari ini alhamdulillah semua pelayanan baik walaupun kita paling jauh tempatnya tapi nikmati saja, cuman it's oke semua crew oke, semua selalu senyum, selalu support, makanan oke semua,” ungkap Enden, jemaah haji asal Jakarta Utara di Mina dikutip Senin (9/6).

Ada dua skema pergerakan jemaah haji dari Mina ke hotel di Makkah. Pertama, Nafar Awal, yaitu jemaah yang menginap atau mabit di Mina sampai 12 Zulhijjah atau 8 Juni 2025. Mereka akan diantar dari Mina ke hotel di Makkah sebelum matahari terbenam.
Kedua, Nafar Tsani, yaitu jemaah yang menginap atau mabit di Mina sampai 13 Zulhijjah atau 9 Juni 2025. Mereka akan diantar dari Mina ke hotel di Makkah sejak pagi hari.
Diimbau Tak Langsung ke Masjidil Haram
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengungkapkan situasi di Makkah saat ini padat.
Untuk itu, ia mengimbau jemaah haji Indonesia tidak perlu buru-buru mengerjakan tawaf ifadhah, sai, dan tahalul akhir.
"Kami mengimbau jemaah yang nafar awal kami sarankan untuk melaksanakan tawaf ifadhah pada waktu yang lebih senggang kecuali bagi jemaah yang akan dipulangkan di kloter-kloter awal," kata Hilman di Mina, Minggu (8/6).