Kini, klub-klub Super League bisa mengontrak 11 pemain asing. Salah satu tujuan kebijakan ini dibuat agar klub yang bermain di level Asia bisa bersaing dan ujungnya adalah meningkatkan ranking liga. Namun, apakah itu bisa menjadi suatu jaminan?
Dirut I.League, Ferry Paulus, meyakini bahwa peringkat Liga Indonesia akan naik usai rebranding Liga 1 menjadi Super League. Sebab, menurutnya, kenaikan ranking tersebut hanya berdasarkan performa klub Indonesia di kompetisi level AFC. Penambahan pemain asing diyakininya bisa membantu untuk mewujudkan itu.
"Pasti. Jadi ini yang harus teman-teman wartawan sama-sama juga merefleksi sistem penilaian yang ada di AFC. AFC memberi penilaian murni dari hasil pertandingan atau dari hasil kontestan klub yang bertanding di AFC," kata Ferry kepada wartawan beberapa waktu lalu.
"Jadi semakin hebat di sana pasti akan lebih baik. Dengan strata yang kita naikkan, kemudian dengan jumlah pemain asing yang kita tingkatkan, itu harapannya juga bisa menambah poin positif di AFC Cup. Pasti ranking kita juga akan naik. Tahun lalu kita naik dari 28 ke 25," tambahnya.
Akan tetapi, kualitas pemain asing yang bermain di Super League menjadi sorotan. Sejumlah orang mengkhawatirkan bahwa menang jumlah kuantitas saja tidak cukup.
Salah satunya eks pemain Timnas Indonesia, Yanto Basna, yang merasa perlu adanya standardisasi untuk kompetensi pemain asing di Super League musim 2025/26. Ia berharap PSSI dan PT LIB membuat standar terkait hal itu.
"Kalau mau bicara meningkatkan kualitas level liga menjadi lebih baik, prinsip saya kalau mau bagus, bagus sekalian jangan tanggung-tanggung, setengah-setengah. Artinya kita naikkan kualitasnya, maksudnya [jangan] ecek-ecek gitu, asal-asalan yang penting pemain asing," kata Yanto Basna kepada kumparan.
"Oke kita naikkan kualitas. Tapi yang boleh masuk bermain di Indonesia, minimal [sudah pernah] bermain di timnas. Kalau menurut saya tiga kali main di Timnas, bisa masuk ke Liga Indonesia."
"Ambil contoh kasus saja. Pemain Asia Tenggara mau bermain di Indonesia, kepada tidak kita terapkan itu saja? Misalnya pemain Jepang atau Korea, [harus dari] Liga 2 [negara asal], kita harus standar seperti itu," tambahnya.
Faktanya, dari total 158 pemain asing yang tersebar di 18 klub Super League 2025/26, hanya ada 14 pemain asing yang menyandang status pemain Timnas. Indonesia akan diwakili Persib dan Dewa United di kompetisi AFC, tetapi hanya Persib yang memiliki satu pemain asing berlabel Timnas. Daftarnya sebagai berikut: