Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyebut saat ini Indonesia masih dihadapi dengan berbagai macam tantangan eksternal seperti konflik geopolitik sampai pergeseran kekuatan global. Maka dari itu, menurutnya perlu ada fondasi kemandirian yang diperkuat.
Ia menuturkan, fondasi kemandirian nantinya bisa dilakukan dalam sektor pangan sampai teknologi. Hal tersebut juga sejatinya bukan ditujukan untuk menutup diri dari dunia melainkan agar Indonesia bisa menghadapi tekanan eksternal.
“Kemandirian ini menuntut langkah nyata, membangun kemandirian pangan, energi, manufaktur, dan teknologi strategis. Kemandirian nasional bukan sekadar soal infrastruktur dan modal, tetapi juga kualitas manusia yang menggerakkannya,” kata Puan pada Sidang Tahunan MPR dan DPR Republik Indonesia 2025 yang diselenggarakan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (15/8).
Terkait tantangan global atau tekanan eksternal, Puan melihat Indonesia sama seperti negara lain yang ada di dalam pusaran global tersebut, sehingga memerlukan pijakan dan arah yang jelas terkait kepentingan bangsa. Karena itu, Ia juga melihat pentingnya beberapa investasi di sektor strategis.
“Karena itu, investasi pada pendidikan, penguasaan teknologi, dan pembangunan karakter bangsa menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi kemandirian,” ujarnya.
Selain itu, Puan juga melihat indonesia perlu memiliki peran strategis di kancah global. Hal ini agar Indonesia dapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Untuk itu, Puan juga mendorong Indonesia untuk terus aktif pada forum internasional.
“Dalam dunia multipolar saat ini, Indonesia harus menempatkan diri secara strategis untuk memperjuangkan kepentingan nasional di forum-forum internasional, mulai dari isu lingkungan, ekonomi, geopolitik, perdagangan global, hingga tata kelola dunia yang lebih adil,” kata Puan.