Berita kelaparan global nyatanya tidak cukup untuk menyadari kita mengenai pembuangan sampah makanan. Jürgen Kropp, salah satu penulis terkait permasalahan kelebihan makanan menyuarakan pendapatnya.
Produksi makanan secara berlebihan hanya meningkatkan gas efek rumah kaca, namun tidak menjadi solusi untuk mengurangi jumlah orang yang kelaparan. Nyatanya, selain meningkatkan gas efek rumah kaca, tindakan ini juga dapat memperburuk perubahan iklim yang terjadi.
Dikutip dari artikel yang diunggah di situs FKM UGM, limbah makanan dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu Food Loss dan Food Wastage.
Food Loss adalah kondisi di mana makanan mengalami penurunan kualitas sebelum menjadi produk akhir. Misalnya seperti makanan yang mengalami kerusakan selama proses distribusi, sehingga sudah tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Sedangkan, Food Wastage adalah kondisi makanan yang telah melewati rantai pasokan dan menjadi produk akhir. Contohnya seperti makanan yang masih layak dimakan dan berkualitas baik, namun ternyata tidak dikonsumsi dan dibuang.
Pembuangan sampah makanan tidak hanya memperburuk kelaparan global, namun juga menimbulkan masalah baru bagi kita. Selain itu, tindakan ini juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca, akibat makanan yang telah membusuk dan menghasilkan metana. Gas metana yang dihasilkan oleh makanan busuk itu bisa memicu terjadinya perubahan iklim yang ekstrem, misalnya kenaikan suhu yang drastis. Sisa makanan kita juga bisa berakhir mengontaminasi air hujan, yang kemudian dapat mengakibatkan pencemaran air dan membahayakan ekosistem laut, serta kesehatan orang-orang.
Upaya yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan masalah ini beragam, sesuai dengan peranan yang kita miliki di masyarakat. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia mengirim sisa makanan ke Food Bank, lalu makanan yang masih layak dikonsumsi akan dikemas ulang. Lalu, bagaimana dengan kita? Kita bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti mempertanggungjawabkan makanan kita sendiri. Makanan yang kita konsumsi merupakan tanggung jawab kita, dan menjadi tugas kita untuk menghabiskan makanan itu.
Penanganan pembuangan sampah makanan ini nyatanya tidak hanya memengaruhi beberapa orang, namun memengaruhi secara global. Oleh sebab itu, ada pentingnya kita bertindak dalam penyelesaian masalah ini selayaknya peran kita. Terkadang, tanpa disadari, tindakan-tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten membawa dampak yang besar. Marilah kita mempertanggungjawabkan makanan kita untuk mencegah kemungkinan hal-hal buruk terjadi.