Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan adanya kebocoran kekayaan negara dalam skala besar berpotensi mengancam masa depan Indonesia jika tidak segera diatasi.
Pernyataan ini disampaikan di hadapan pimpinan dan anggota MPR RI dalam Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
“Demi keselamatan bangsa, saat ini kita menghadapi realita terjadi kebocoran kekayaan negara kita dalam skala yang sangat besar. Kita mengalami suatu kondisi yang saya sebut net outflow of national wealth,” ujar Prabowo.
Prabowo menekankan, pemerintah yang dipimpinnya akan fokus mencari solusi cepat dan tepat, bukan saling menyalahkan. Ia mengibaratkan kondisi ini seperti tubuh yang kehilangan darah terus-menerus hingga bisa berujung pada kematian.
“Ibarat sebuah badan, kalau darahnya terus mengalir keluar maka pada suatu titik badan itu akan mati. Kalau mengalirnya kekayaan kita keluar negeri, kita biarkan terus-menerus, kita berpotensi jadi negara gagal,” lanjutnya.
Prabowo menegaskan kesiapannya mengambil berbagai kebijakan tegas demi mencegah kebocoran kekayaan negara, meski langkah tersebut berpotensi menuai penolakan.
"Saya berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang perlu, walaupun itu sulit dan juga tidak populer bagi pihak-pihak tertentu,” kata Prabowo.
Ia juga menyatakan keyakinannya bangsa Indonesia akan selamat jika konsisten menjalankan blueprint kenegaraan yang telah dirumuskan para pendiri bangsa.
“Kalau kita konsekuen menjalankan apa yang telah dibuat oleh para pemilih bangsa kita yaitu rancang bangun, blueprint negara, bagaimana negara harus dijalankan, yang semua sudah tertuang dalam undang-undang dasar generasi 45. Saya yakin bangsa kita akan selamat,” ujarnya.