Lainnnya | 2025-08-14 23:02:04

Kekejaman yang dilakukan oleh entitas Yahudi di Gaza terus berlangsung. Tidak hanya dentuman bom dan rudal yang menyerang warga Gaza melainkan mereka terus melakukan pembantaian dengan berbagai cara. Bantuan logistik yang ada hanya sampai pada perbatasan dan tidak diizinkan untuk masuk. Kini, entitas Yahudi menciptakan gelombang kelaparan yang teramat parah bagi warga Gaza. Tubuh-tubuh kurus dan kering tanpa daging yang menyelimuti, bahkan juga hewan-hewan terkena imbasnya. Korban akibat kelaparan semakin bertambah setiap harinya.
Serangan yang dilakukan oleh entitas Yahudi sejatinya tidak bisa dilawan hanya dengan diplomasi atau solusi dua negara. Ini dibuktikan dari gencatan senjata yang sering kali dilanggar oleh entitas Yahudi. Seluruh dunia menyaksikan betapa kejamnya pembantaian yang terus dilakukan kepada warga Gaza. Di sisi lain, banyak yang mengakui Palestina sebagai negara setelah terbuka berbagai kebohongan dan bobroknya entitas Yahudi. Di saat dunia menyaksikan, tapi apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan serangan yang melanda warga Gaza?
Derita gaza bukan hanya gaza yang harusnya merasakan tapi justru kita semua harus merasakan derita yang dialami saudara kita karena umat muslim layaknya satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit maka bagian tubuh lainnya akan merasakan sakit.
Sejatinya, genosida yang terjadi tidak bisa dilawan tanpa ada kekuatan militer. Sudah seharusnya dunia tidak diam menyaksikan pembantaian yang dilakukan terhadap warga Gaza. Sudah seharusnya para penguasa dunia mengirimkan tentara terbaik untuk melawan entitas Zionis. Seruan jihad yang dikeluarkan oleh ulama Internasional hanya sekadar seruan tanpa ada tindakan yang nyata. Padahal hanya jihad satu-satunya solusi yang mampu menyelamatkan warga Gaza dari ancaman musuh. Namun, jihad tidak bisa dilakukan tanpa adanya sebuah komando yang satu. Persatuan umat di bawah sistem Islam harus segera terwujud agar jihad dapat segera terealisasi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.