Polisi membubarkan massa pendemo di depan kantor Bupati Pati, Rabu (13/8) pukul 13.15 WIB.
Pasukan polisi menggunakan kendaraan bermotor dan bertameng memukul mundur massa menjauhi kantor bupati. Polisi melepaskan gas air mata dan membuat massa menjauh.
Hingga pukul 13.30 WIB polisi masih berjaga-jaga di sekitar kantor bupati dan alun-alun. Massa berangsur-angsur mundur membubarkan diri.
"Masyarakat Pati adalah termasuk orang-orang yang beradab dan terhormat. Monggo saudara semua jangan melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dengan melaksanakan kegiatan yang anarkis dan tidak tertib," ucap polisi di lokasi.
"Pernyataan aspirasi akan dikawal oleh kepolisian, tapi jangan lakukan kegiatan yang anarkis yang dapat mengganggu ketertiban. Mohon saudara-saudara dapat menyampaikan aspirasinya dengan baik," katanya.
Bupati Pati, Sudewo, menemui massa pendemo. Sudewo muncul dari atap mobil rantis, mengenakan kemeja putih dan peci serta kacamata hitam.
Sudewo pun mengambil pengeras suara:
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat yang lebih baik, terima kasih," kata Sudewo.
Suasana semakin panas karena Sudewo langsung dihujani lemparan air mineral kemasan hingga sandal.
Sudewo menemui massa usai terjadi ricuh dalam demo besar yang digelar di depan kantor Bupati Pati. Kaca kantor bupati dipecahkan, gerbang dirobohkan, mobil polisi dibakar.
Demo tersebut diprakarsai Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang memprotes kebijakan Bupati Pati Sudewo menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.
Belakangan, kebijakan tersebut dibatalkan, namun demo tetap digelar dengan tuntutan agar Bupati Pati Sudewo mundur.