Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memaparkan sejumlah program prioritas pembangunan infrastruktur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan wilayah Jawa Tengah bagian selatan (Jasela).
Pembangunan difokuskan pada jaringan irigasi, jalan dan jembatan, pengamanan pesisir, serta konektivitas jalan tol.
Dalam sambutannya, AHY menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung swasembada pangan. Ia memulai dengan pembahasan jaringan irigasi di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
“Fokus pertama kita, jaringan irigasi untuk swasembada pangan. Tadi Ibu Wakil Ketua (Wakil Ketua DPD, GKR Hemas) menyampaikan kita juga harus fokus pada upaya swasembada pangan,” ujar AHY saat rapat koordinasi bersama DPD RI di Gedung DPR/MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/8).
Menurut AHY, potensi lahan irigasi di Jawa Tengah mencapai 29 ribu hektare, sedangkan DIY lebih kecil, sekitar 1.500 hektare. Ia menambahkan, pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025, dengan anggaran sekitar Rp205 miliar.
“Dan ada 107 titik yang sudah terverifikasi untuk pembangunan atau perbaikan jaringan irigasi. Jadi, saking ini menjadi fokus, dilahirkan sebuah Inpres nomor 2 tahun 2025 untuk pembangunan jaringan irigasi,” jelas AHY.
“Dengan dialokasikan anggaran sebesar kurang lebih Rp 205 miliar untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY ini. Ini yang tengah kita lakukan, terutama mayoritas adalah 62% ini pembangunan jaringan air tanah,” lanjutnya.
Selain irigasi, pembangunan jalan dan jembatan juga menjadi prioritas. AHY menjelaskan alokasi anggaran dan panjang jalan yang akan dibangun serta jembatan yang menjadi fokus perbaikan.
“Sekarang ada Inpres yang lain lagi, yaitu Inpres tentang jalan daerah. Ini khususnya untuk melanjutkan pembangunan jalan. 66,1 kilometer panjang jalan dengan anggaran Rp 498 miliar, sedangkan untuk jembatan itu 46 meter dengan anggaran Rp 15 miliar. Ini bisa dilihat beberapa yang menjadi prioritas. Ada Kabupaten Gunung Kidul, 15,2 kilometer, dan seterusnya. Sampai dengan kota Yogyakarta,” tutur AHY.
Untuk wilayah Jasela, AHY menyampaikan alokasi pembangunan antar kabupaten dan menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
“Ini kurang lebih proporsinya antar Kabupaten, dari mulai Cilacap, kemudian Banyumas, Purbalingga, Wonosobo, kemudian Kebumen, Purworejo, dan Banjarnegara. Ini kira-kira alokasi yang bisa kami sampaikan,” ungkap AHY.
Terkait konektivitas jalan tol, AHY menekankan bahwa pembangunan masih dalam tahapan yang terus dikawal. Ia berharap, bisa beroperasi pada kuartal kedua 2027.
“Bicara pembangunan konektivitas jalan tol Solo, Yogyakarta, dan New Yogyakarta International Airport, NYIA di Kulonprogo ini, bisa dilihat di peta ini. Kemudian memang ini tahapan-tahapannya, fase-fasenya masih terus dikerjakan. Belum ada yang sudah tuntas secara keseluruhan, tapi juga ada beberapa yang masih kita kawal. 2025, 2026, bahkan 2027,” ungkap AHY.