
Beberapa pegawai negeri sipil China diperintahkan untuk tidak makan di luar berkelompok lebih dari 3 orang setelah kasus kematian karena konsumsi alkohol berlebihan di jamuan makan. Ini merupakan salah satu upaya efisiensi yang tengah diupayakan China.
Dalam revisi regulasi yang dirilis pada Mei lalu, dijelaskan bahwa anggota Partai Komunis China dan pekerja sektor publik dilarang menggelar jamuan makan mewah, proyek "gajah putih", pemasangan mobil mewah, dan tanaman hias dalam rapat kerja.
Dikutip dari Reuters, Selasa (17/6), analis mengatakan revisi regulasi itu merupakan tanda perhatian Presiden Xi Jinping terhadap antikorupsi dan disiplin partai. Xi dinilai melihat kebijakan kontrol sebelumnya tidak efektif.
"Budaya minum-minum di kalangan PNS cukup serius, tapi pemerintah belum menemukan solusi yang baik sehingga hanya bisa mengimplementasikan kebijakan 'satu ukuran untuk semua'," kata profesor di Universitas Nasional Singapura, Alfred Wu.
"Saat Beijing ingin meningkatkan konsumsi, pemerintahan bersih yang jadi prioritas utama Xi harus dibayar dengan harga tertentu," lanjutnya.
Kasus kematian kader partai akibat konsumsi alkohol berlebih di jamuan makan dilaporkan secara luas pada April lalu. Puluhan pejabat telah dihukum terkait dengan kematian kader partai di provinsi Hunan, Anhui, dan Henan. Mereka dinilai berupaya menutupi detail jamuan dan memberikan kompensasi kepada keluarga korban secara pribadi.

Dalam postingan yang diunggah Badan Partai Komunis China provinsi Anhui mengungkap pedoman jamuan makan baru di antaranya kader harus berhati-hati terhadap pertemuan sosial, tidak mentraktir atasan atau bawahan dengan makanan, dan menghindari "membentuk kelompok kecil".
"Ketika makan bersama rekan kerja, kelompok di bawah 3 orang biasanya tidak masalah," kata postingan yang berjudul 'Apakah jamuan dengan rekan kerja setelah bekerja melanggar peraturan?'.
"Hindari makan di tempat yang mahal, tidak terlalu sering bertemu dengan orang yang sama, tidak mengambil kesempatan untuk membentuk 'kelompok kecil'," lanjut postingan itu.
Panduan itu memicu komplain yang ramai dibahas di media sosial. Banyak yang merasa kehidupan pribadi mereka harus tunduk pada pembatasan yang berlebihan dan sewenang-wenang.
"Makan sendirian adalah hedonisme, makan berpasangan [dinilai] terlibat dalam hubungan laki-laki dan perempuan yang tidak pantas, makan bertiga [dinilai] membentuk kelompok kecil," tulis komen seorang pengguna di provinsi Hunan yang disukai lebih dari 3.500 orang.
"3 orang dari rekan kerja pergi untuk makan siang hotpot dan masing-masing kami dikenai hukuman dengan peringatan," tulis seorang pegawai negeri sipil di provinsi Shandong.

"Ini berlebihan. Inti dari panduan ini bukan soal pemborosan uang publik untuk jamuan makan mewah, tapi di setiap tingkat birokrasi aturan itu ditegakkan lebih keras," kata seorang pengguna di wilayah Guangxi.
Curhatan lainnya juga datang dari seorang PNS di provinsi Sichuan. Dia mengatakan koleganya diperintahkan untuk langsung pulang ke rumah setelah bekerja.
Kader partai lainnya di provinsi Anhui mengatakan kantornya baru-baru ini mengimplementasikan tes breathalyser harian. Sementara kader partai di provinsi Shaanxi diminta untuk membuang tanaman yang ada di kantornya.
PNS di provinsi Gansu bahkan diminta untuk mempelajari daftar 20 jenis pertemuan makan malam yang harus dihindari. Seorang pekerja perusahaan milik pemerintah di Wuhan diperintahkan untuk tidak makan siang dengan rekan kerja dari departemen lain.
"Pemimpin kami menekankan bahwa meski saya mengundang seseorang ke kantin kami, mengeluarkan sedikit biaya dan membayarnya, itu tidak diperbolehkan," katanya.
Namun, aturan ketat itu tampaknya tidak berlaku di semua wilayah. 3 PNS di Beijing, provinsi Guangdong dan Chongqing mengatakan kantor mereka tidak menerapkan aturan yang berlebihan.
Mereka mengaku menyambut regulasi itu karena benci ditekan rekan kerja untuk minum bersama atasan mereka.