
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton mulai mengkaji proses pensiun dini (early retirement).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan dirinya baru saja mengunjungi PLTU Paiton pekan lalu. PLTU Paiton merupakan salah satu pembangkit terbesar di Indonesia yang memasok sekitar 20 persen kebutuhan listrik di wilayah Pulau Jawa dan Bali
PLTU yang dimiliki oleh PT PLN Nusantara Power ini, kata Dadan, termasuk pembangkit yang sudah tua, yakni sudah beroperasi sejak tahun 1999 silam.
"Sudah umurnya juga, di sana sudah mulai memikirkan kalau decommissioning seperti apa karena ini secara teknologi itu masih bagus," ungkap Dadan saat acara Indonesia Net Zero Summit 2025, Sabtu (26/7).
Dadan menjelaskan, aset PLTU Paiton ini tidak akan dibiarkan begitu saja ketika sudah decommissioning, alias berhenti beroperasi. Maka dari itu, akan dilakukan pergeseran fungsi (repurposing).
Opsi pertama yakni menggeser bahan bakarnya dari batu bara menjadi biomassa. Hanya saja, pasokan biomassa yang diperlukan akan sangat besar untuk menggantikan 5 juta ton batu bara untuk menghasilkan listrik 1 gigawatt (GW).
Oleh karena itu, Dadan mengungkapkan opsi terbaik untuk repurposing PLTU Paiton setelah pensiun dini, adalah menjadikannya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

"Kombinasinya seperti apa? Nah sekarang itu PLTU Paiton sedang melakukan kajian bagaimana kalau pembangkitnya ini digeser, sumber bahan bakarnya digeser, ini jangan kaget, menggeser menjadi nuklir," ungkap Dadan.
Opsi mengubah PLTU Paiton menjadi PLTN ini ditunjang oleh teknologi yang sudah ada di sana. Dia menyebutkan, PLTU tersebut sudah memiliki turbin dan boiler yang bahan bakarnya bisa digantikan oleh nuklir.
"Di sana itu sudah ada turbin, sudah ada boiler. Nuklirnya ini sebagai pembangkit panas. Jadi kita menggantikan pembakaran batu bara di boiler tersebut dipakai dengan nuklir. Ujungnya setelahnya itu sama," jelas Dadan.
Meski demikian, Dadan tidak menjelaskan dengan rinci peta jalan pensiun dini PLTU Paiton dan mengubahnya menjadi PLTN.
Wacana pensiun dini PLTU Paiton sudah disinggung sebelumnya oleh Dadan pada 2024 silam. Pemerintah berencana menyuntik mati 13 PLTU, di mana semuanya milik PT PLN (Persero).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan seluruh 13 PLTU tersebut memiliki kapasitas 4,8 gigawatt (GW) milik PLN.
"Ada sih 13, di situ banyak. Kan sering disampaikan tuh 4,8 gigawatt, itu yang milik PLN," ungkapnya saat ditemui di St Regis Jakarta, Rabu (21/8).