
Presiden AS Donald Trump menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara omong kosong tentang Ukraina. Hal itu diungkapkan Trump untuk mencurahkan rasa frustasinya atas perang yang dimulai Rusia terhadap Ukraina sejak 3 tahun lalu.
"Kami menerima banyak omong kosong yang dilemparkan oleh Putin, jika anda ingin tahu kebenarannya," kata Trump kepada wartawan saat rapat kabinet di Gedung Putih yang disiarkan di televisi, dikutip dari AFP, Rabu (9/7).
"Dia selalu sangat baik, tapi rupanya tak berarti apa-apa," katanya lagi.
Trump kembali mengatakan tidak senang dengan Putin karena pembicaraan telepon minggu lalu tidak menghasilkan satu pun kemajuan dalam perundingan damai dengan Ukraina. Perundingan damai ini terus Trump dorong sejak dia dilantik jadi presiden.
Sementara terkait dengan RUU yang diusulkan Senat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, Trump menyatakan sedang mempertimbangkannya.
"Saya sangat mempertimbangkannya," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintahan Trump memutuskan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Pengiriman senjata ini dikonfirmasi langsung oleh Trump.
"Putin tidak memperlakukan manusia dengan benar. Dia membunuh terlalu banyak orang. Sehingga kami mengirim sejumlah senjata pertahanan dan saya menyetujuinya," ujarnya.
Dilaporkan oleh Axios, Trump berjanji untuk segera mengirim 10 sistem anti-rudal Patriot ke Ukraina. Dia juga mendesak Kepala Pentagon Pete Hegseth untuk mendorong kontraktor pertahanan meningkatkan produksi persenjataan.
"Kita harus meningkatkannya, Pete, dan memproduksi dengan tingkat yang jauh lebih tinggi," katanya kepada Hegseth.
Sementara itu, Rusia tidak segera menanggapi ucapan Trump terkait Putin. Namun, Rusia mengatakan pengiriman senjata dari AS ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.

"Sudah jelas bahwa tindakan tersebut tidak sejalan dengan usaha mempromosikan resolusi damai," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Terhentinya pengiriman senjata merupakan tantangan serius bagi Ukraina yang menghadapi serangan rudal dan drone terbesar Rusia selama perang.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan mengintensifkan perundingan dengan AS terkait pertahanan udara.
"Kami saat ini memiliki pernyataan politik dan keputusan yang dibutuhkan, dan itu harus segera diimplementasikan untuk melindungi rakyat kami," kata Zelensky.