Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Dicky Kartikoyono, saat bertemu media di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan Payment ID masih dalam tahap uji coba. Uji coba tersebut akan dilakukan pada penyaluran bantuan sosial (bansos) nontunai.
"Kita masih, kalau bahasa digital itu sandbox, uji coba, eksperimentasi, piloting, gitu ya. Itu-yang masih kita kerjakan di Bank Indonesia," ujar Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Dicky Kartikoyono, dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Secara praktik, penggunaan sistem ini masih akan diuji coba bersama pemerintah pada bulan depan. "Dukungan yang kami berikan use case-nya adalah bansos nontunai. Bansos nontunai ini akan ada program barunya oleh pemerintah di bulan September, ada rencana di-launching di Banyuwangi," katanya.
BI menjamin kerahasiaan data transaksi masyarakat terjaga. Data tersebut dipastikan tetap aman karena hanya digunakan dengan consent atau persetujuan masyarakat.
"Setiap data individu kalau di sistem keuangan harus dengan consent, harus dengan persetujuan dari pemilik datanya, tidak bisa sembarangan," ujarnya.
Dicky menegaskan, BI tidak pernah masuk ke ruang privasi publik satu per satu.
"Satu, enggak ada gunanya, yang kedua, melanggar undang-undang, yang ketiga, aling-aling dasarnya berarti Bank Indonesia kurang kerjaan," katanya.
Dicky mengatakan, membangun infrastruktur untuk Payment ID memerlukan waktu bertahun-tahun. Sehingga, sistem ini tidak bisa langsung diluncurkan.
"Bangun datanya butuh tahunan, Ada industrinya, yang punya datanya bukan Bank Indonesia," ujarnya.