Dalam rangka menyambut Hari UMKM Nasional yang diperingati tiap 12 Agustus, Alunjiva Indonesia menggelar rangkaian pelatihan kewirausahaan offline bagi 75 UMKM perempuan dan individu disabilitas melalui program “SheAblepreneur” yang didukung penuh oleh Komisi Nasional Disabilitas dan Unilever Indonesia.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan online yang telah dilaksanakan pada Juli lalu, dan bertujuan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas pelaku usaha agar tercipta ekosistem UMKM yang lebih inklusif.
Pelatihan offline edisi pertama diikuti 25 peserta dari wilayah Jabodetabek pada Senin (11/8), dan akan berlanjut di dua kota lain, Bandung dan Yogyakarta.
Founder Alunjiva Indonesia, Nicky Clara, menegaskan bahwa “SheAblepreneur” berupaya menjadi bagian dari solusi bagi kelompok marjinal. Program ini bertujuan memberikan ruang agar perempuan dan individu dengan disabilitas dapat bermimpi serta bisa bergerak lebih jauh dan membuat perubahan nyata.
“Berkolaborasi dengan Komnas Disabilitas RI dan Unilever Indonesia, program ini adalah inisiatif yang dirancang untuk mendukung pelaku usaha perempuan, termasuk perempuan dengan disabilitas, agar dapat mengembangkan bisnis yang lebih berdaya saing, berkelanjutan, dan berdampak sosial,” ujarnya.
Beri Pendampingan Intensif Selama 5 Bulan
Program ini diluncurkan pada Juni 2025 dengan total 182 pendaftar dari tiga kota pelaksanaan. Setelah seleksi, terpilih 75 peserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendampingan intensif selama lima bulan hingga Oktober 2025.
Pelatihan online sebelumnya membahas empat modul utama: dasar pengembangan bisnis dan Business Model Canvas (BMC), pemanfaatan digital dan media sosial, literasi keuangan, dan pengenalan kecerdasan buatan (AI).
Dari pelatihan daring tersebut, teridentifikasi sejumlah tantangan yang dihadapi mayoritas pelaku usaha, seperti manajemen tim yang belum optimal, pembagian peran dan tanggung jawab yang belum jelas, rendahnya keterlibatan anggota, serta kendala pemasaran untuk memperluas target pasar dan meningkatkan brand awareness.
Untuk mengatasi hal ini, pelatihan offline menggunakan metode design thinking, mencakup strategi manajemen tim terstruktur, penyusunan rencana pemasaran yang relevan dan kreatif, hingga pengembangan action plan jangka pendek dan panjang.
Kristy Nelwan, Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED\&I) Board Unilever Indonesia, mengatakan dukungan Unilever pada program ini sejalan dengan tiga pilar ED&I: keadilan gender, keadilan untuk individu disabilitas, dan penghapusan diskriminasi dan stigma.
“Program ‘SheAblepreneur’ memberdayakan pelaku UMKM perempuan, penyandang disabili...