Sebanyak 20 organisasi kemasyarakatan (ormas) bersama warga, TNI, Polri, dan berbagai unsur lain terlibat dalam kegiatan Reresik Malioboro pada Selasa (12/8). Aksi bersih-bersih ini dilakukan untuk menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia.
Sekitar 500 peserta dibagi menjadi enam kelompok untuk menyisir area dari Hotel Inna Garuda hingga Titik Nol Kilometer, mencakup sisi barat dan timur Jalan Malioboro.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang hadir memimpin aksi, menegaskan pentingnya menjaga Malioboro sebagai simbol citra kota.
“Malioboro ini adalah wajah kita semuanya dan Yogyakarta itu mengedepankan gotong royong, sehingga hari ini warga setempat, TNI, Polri, ormas, dan unsur lainnya bersama membersihkan kawasan Malioboro,” ujarnya di sela acara, Selasa (12/8).
Hasto juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan menghindari merokok di kawasan tersebut.
“Sampai hari ini masih ditemukan puntung rokok. Jadi mari kita jaga kebersihan bersama,” ujarnya.
Kepala Kesbangpol Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto, mengatakan kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menghapus stigma negatif terhadap ormas.
“Stigma ormas sempat memburuk. Padahal banyak ormas yang bekerja nyata membantu masyarakat. Di Yogyakarta, semua ormas patuh aturan, tidak ada ormas ilegal,” tegasnya.
Menurut Nindyo, Kesbangpol rutin menggelar evaluasi tahunan melalui Ormas Award untuk memberi apresiasi kepada ormas berprestasi sekaligus memotivasi yang kurang aktif.