Menyusui Lebih dari Kesehatan, Ini Kontribusinya bagi Iklim

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusui bukan hanya persoalan kesehatan ibu dan anak, namun juga upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, menyusui adalah praktik paling alami yang tidak menimbulkan limbah dan jejak karbon, berbanding terbalik dengan kompleksitas produksi susu formula yang menyumbang emisi dan sampah dalam jumlah besar.

Hal ini disampaikan Nia dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia (World Breastfeeding Week) 2025 yang mengusung tema "Prioritaskan Menyusui". Tema ini menyoroti keterkaitan antara menyusui, keberlanjutan lingkungan, dan dampaknya terhadap perubahan iklim.

"Lingkungan yang mendukung menyusui tidak hanya akan bermanfaat untuk keluarga, tapi juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang terkait dengan pemberian makanan artifisial," kata Nia, dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Selasa pekan lalu (29/7/2025).

Nia memaparkan panjangnya rantai produksi susu formula yang berdampak langsung terhadap lingkungan. Proses dimulai dari peternakan sapi perah, pengumpulan susu, distribusi menggunakan chiller dan kendaraan, hingga pengolahan di pabrik yang membutuhkan bahan bakar dan menghasilkan limbah industri.

"Belum lagi dari susu cair diubah menjadi bubuk, dikemas dengan plastik, kaleng, atau kardus, lalu didistribusikan ke toko menggunakan truk, disimpan di rak atau lemari pendingin di supermarket. Itu semua menggunakan energi dan menghasilkan limbah," jelas Nia.

Tidak hanya itu, konsumen juga masih harus menggunakan kendaraan saat membeli susu formula, lalu menyeduhnya di rumah dengan air panas yang dimasak menggunakan bahan bakar gas atau listrik. Seluruh proses ini menciptakan jejak karbon berlapis.

Sebaliknya, menyusui tidak memerlukan rangkaian produksi tersebut. "Kalau menyusui, tinggal buka baju ibunya. Tidak ada proses yang mencemari, tidak ada bahan bakar, tidak ada limbah," kata Nia.

Menjelang Pekan Menyusui Dunia yang diperingati setiap 1-7 Agustus, AlMI mendorong kesadaran publik dan menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem menyusui yang kuat dan berkelanjutan. Nia juga menyerukan komitmen dari para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan sektor swasta.

"Kita ingin mengingatkan bahwa menyusui itu baik untuk lingkungan, bisa mengurangi dampak perubahan iklim, dan juga mengurangi konsumsi makanan ultraproses," kata Nia.

Menurutnya, jika masyarakat diberi dukungan dan fasilitas yang memadai, maka praktik menyusui bisa semakin luas dijalankan, bukan hanya sebagai hak ibu dan anak, tapi juga sebagai bagian dari aksi lingkungan.

Read Entire Article