Pria Yahudi ultra-Ortodoks berdoa selama ritual berkabung puasa Tisha BAv di samping salah satu gerbang menuju Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Ahad, 3 Agustus 2025 .
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi serta beberapa organisasi Arab dan Islam mengutuk keras penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir pada Ahad (3/8/2024). Menteri itu juga didampingi oleh lebih dari 1.200 pemukim Israel.
Saudi menyebut kunjungan tersebut sebagai tindakan Ben-Gvir yang provokatif dan melanggar terang-terangan terhadap status quo historis dan hukum tempat suci tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Saudi Gazette, Ahad (3/8/2025), Kementerian Luar Negeri Saudi memperingatkan bahwa pelanggaran berulang oleh pejabat Israel tersebut akan mengobarkan ketegangan di kawasan tersebut.
Kerajaan Saudi pun kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan praktik-praktik ini, yang dapat merusak upaya perdamaian dan melanggar hukum serta norma internasional.
Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengecam insiden tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap status quo di Masjid Al-Aqsa dan pelanggaran hukum internasional yang jelas.