
Meski pembangunan belum sepenuhnya tuntas, bangunan perluasan tahap ketiga Masjidil Haram di Makkah sudah dibuka untuk umum di musim haji tahun 2025 ini. Pemandangan bangunan baru di sebelah utara Ka'bah ini begitu megah. Kawasan baru ini dilengkapi RS Darurat Haram (Haram Emergency Hospital) dan 2 helipad.
kumparan berkesempatan mengunjungi bangunan baru ini, Selasa (3/6/2025). Para jemaah haji sudah memenuhi bagian pelataran yang sangat luas dan juga bagian dalam. Pemandangan bangunan baru ini memang lebih modern dan segar, dan tetap harmonis dengan arsitektur bangunan Masjidil Haram sebelumnya. Perluasan tahap ketiga semakin memperlihatkan Masjidil Haram sebagai masjid yang modern.
Perluasan tahap ketiga Masjidil Haram ini diinisiasi dan dimulai pada era pemerintahan Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud pada 2011. Kemudian pekerjaannya dilanjutkan oleh pengganti Raja Abdullah, yaitu Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud pada 2015 hingga saat ini. Perluasan tahap ketiga ini menjadi perluasan terbesar dan terluas sepanjang sejarah.

Sebelumnya, Masjidil Haram menjalani perluasan tahap pertama pada era Raja Saud bin Abdulaziz, yang berlangsung antara tahun 1955 hingga 1973. Perluasan ini meningkatkan kapasitas masjid, menambah jumlah menara, memperluas masa’a (tempat sai), dan memperbaiki struktur bangunan, termasuk renovasi Ka'bah. Saat itu, menara Masjidil Haram yang semula 4 buah ditambah menjadi 8 menara.
Kemudian perluasan tahap kedua dimulai pada era Raja Fahd yang dimulai pada 1984 dan diselesaikan tahun 1988. Perluasan tahap kedua Masjidil Haram ini memperluas area masjid dari 160.168 meter persegi menjadi 366.168 meter persegi. Perluasan ini juga meningkatkan kapasitas menjadi 820.000 jemaah pada musim puncak haji. Perluasan kedua ini juga menambahkan 56 eskalator dan menambah 2 menara dengan ketinggian 96 meter dan tiga kubah.

Sementara di perluasan tahap ketiga, ada tambahan empat menara baru. Dengan demikian, saat ini Masjidil Haram memiliki 14 menara. Perluasan juga mencakup pembangunan enam lantai tempat salat dan beberapa fasilitas penting, seperti bangunan utama di sisi utara Masjidil Haram, perluasan Masa’, perluasan Ma'taf (tempat tawaf), perluasan halaman luar, pembangunan gedung layanan dan teras, rumah sakit, terowongan pejalan kaki, stasiun transportasi, pembangkit listrik, waduk, dan drainase.
Berdasarkan informasi dari General Authority of Media Regulation dan Royal Commission for Makkah City and Holy Sites, perluasan tahap ketiga Masjidil Haram ini meningkatkan kapasitas jemaah di Masjidil Haram menjadi 1,9 juta jemaah, meningkat lebih dua kali lipat dibanding sebelumnya. Total luas bangunan Masjidil Haram saat ini mencapai 1,47 juta meter persegi.

Rincian bangunan baru perluasan tahap ketiga ini terdiri dari:
Luas bangunan perluasan: 320.000 meter persegi yang bisa menampung 300.000 jemaah
Luas bangunan pelataran: 175.000 meter persegi yang bisa menampung 280.000 jemaah
Luas beberapa jembatan: 45.000 meter persegi yang bisa menampung 50.000 jemaah
Luas bangunan layanan: 550.000 meter persegi yang bisa menampung 310.000 jemaah
Luas teras timur: 263.000 meter persegi yang bisa menampung 150.000 jemaah.
Pada masa perluasan tahap ketiga ini, wilayah al-Masa'a diperluas hingga 57.000 meter persegi, dengan kapasitas untuk menampung 70.000 jemaah. Kapasitas per jam untuk jemaah umrah meningkat hampir tiga kali lipat, dari 40.000 menjadi 118.000.

Perluasan tersebut meliputi tiga gerbang, yang masing-masing memiliki dua daun pintu, dengan berat masing-masing daun pintu warna hijau mencapai 18 ton. Gerbang-gerbang tersebut dioperasikan dengan perangkat kendali jarak jauh dan terletak di tengah halaman utara, di seberang RS Darurat Haram dan terowongan pejalan kaki yang menghubungkan Masjidil Haram dengan wilayah al-Hujun dan Jarwal.
Perluasan Masjidil Haram tahap ketiga ini dibangun setelah menyingkirkan 5.882 properti dan memberikan kompensasi kepada pemiliknya. Properti-properti ini terletak di distrik al-Shamiyah, al-Falq, al-Shubaikah, dan al-Qarara. Perluasan ini memanfaatkan lebih dari 13,1 miliar potongan batu, tiga juta m3 beton, delapan ratus ribu ton baja bertulang, lebih dari 210.000 m3 permukaan marmer, dan 37.800 potongan batu buatan.

Pintu masuk ke perluasan utara Masjidil Haram dapat diakses melalui 188 pintu masuk yang tersebar di sekitar bangunan. Perluasan ini memiliki lebih dari 12.400 fasilitas toilet, selain 8.650 tempat wudu, 1.020 lampu gantung, 3.600 unit lampu dinding, dan 2.500 kotak pemadam kebakaran.
Perluasan Ketiga di Arab Saudi ditandai dengan sejumlah layanan digital dan sistem elektronik canggih. Layanan ini mencakup penggunaan kamera dan sensor khusus untuk menghitung jumlah jemaah guna menghindari kepadatan. Selain itu, terdapat 950 kamera, beberapa di antaranya dirancang untuk penglihatan malam, serta sistem kontrol untuk membuka dan menutup pintu yang diperuntukkan bagi ruang keamanan dan peralatan mekanis.
Pelataran dan RS Darurat Haram

kumparan memasuki area perluasan ketiga dari akses pintu arah Jabal Ka’bah, tidak jauh dari terminal Jabal Ka’bah. Setelah masuk area, langsung bertemu dengan pelataran yang luas. Setelah itu, mengikuti jalur dan belok kiri dan akan bertemu dengan pelataran yang lebih luas lagi, yang di pelataran itu juga terdapat bagian depan RS Darurat Haram. Rumah sakit ini memiliki arsitektur yang indah, dengan bangunan yang bertumpuk-tumpuk. RS ini juga dilengkapi dengan 2 helipad yang terlihat jelas dari pelataran ini.

Di pelataran ini juga terdapat pintu akses utama yang bernomor 100, dengan langit-langit yang tinggi. Di pintu akses ini terdapat lampu gantung besar dan mewah. Dari pintu akses utama ini, jemaah bisa langsung melihat Ka'bah. Di pelataran ini juga terdapat fasilitas toilet untuk laki-laki dan perempuan.
Ruang bagian dalam juga terlihat indah dan mewah, terutama lantai dan dinding marmernya. Terdapat lampu-lampu gantung yang memanjakan mata. Tulisan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran di dinding juga bisa membuat jemaah juga semakin nyaman dan khusyuk’ dalam beribadah. Sementara ornamen di plafon juga indah.