Komisi A DPRD DIY: Data Tak Akurat Bisa Buat Warga Gagal Dapat Bansos

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. IstimewaKetua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto (kiri). Foto: Dok. Istimewa

Komisi A DPRD DIY menyampaikan peringatan bahwa data kependudukan yang tidak akurat dapat menyebabkan warga kehilangan akses terhadap bantuan sosial. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke Kantor Kapanewon Berbah, Sleman, dalam rangka pemantauan pelaksanaan Peraturan Daerah DIY Nomor 9 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Kartu Identitas Anak (KIA) pada pekan kemarin.

Ketua Komisi A, Eko Suwanto, menegaskan pentingnya validitas data untuk menjamin ketepatan distribusi berbagai program pemerintah.

“Data yang tidak akurat akan berimbas pada distribusi bansos, DPT pemilu, dan perencanaan pembangunan. Kita mendorong Kapanewon untuk mengusulkan sensus skala lokal demi menjamin validitas data,” ujar Eko Suwanto, pekan kemarin.

Komisi A memandang bahwa masalah akurasi data kependudukan dapat berdampak langsung pada keikutsertaan warga dalam program bantuan, pemilu, hingga perencanaan pembangunan wilayah. Oleh karena itu, penguatan sistem data di tingkat lokal disebut menjadi hal mendesak.

Evaluasi Layanan dan Kendala Pelaksanaan

 Iqbal Firdaus/kumparanIlustrasi perekaman e-KTP. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Dalam pertemuan dengan jajaran pemerintah Kapanewon Berbah, Panewu Berbah, Djaka Sumarsono, menyampaikan bahwa wilayahnya terdiri dari empat kalurahan dengan total 58.265 jiwa. Pelayanan administrasi kependudukan secara umum berjalan dengan baik, namun masih menghadapi kendala teknis.

Djaka menyebut keterbatasan akses terhadap sistem data real-time milik Disdukcapil dan ketergantungan terhadap jaringan internet menjadi dua tantangan utama. Hal ini mempengaruhi kecepatan dan ketepatan layanan kepada masyarakat.

Beberapa anggota Komisi A turut mengajukan pertanyaan dan masukan terkait pelaksanaan administrasi kependudukan. Arif Kurniawan menyoroti kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana pelayanan. Sofyan Setyo Darmawan menekankan pentingnya pencegahan penyalahgunaan identitas serta perlunya sosialisasi terkait Identitas Kependudukan Digital (IKD) kepada pelajar.

Sementara itu, Yuni Satia Rahayu, anggota Komisi A yang juga mantan Wakil Bupati Sleman, mempertanyakan tingkat kepemilikan KIA di wilayah Berbah serta kemungkinan kerja sama dengan dunia usaha untuk mendorong pemanfaatan kartu tersebut. Ia juga mengangkat persoalan pernikahan dini yang masih terjadi di wilayah tersebut dan menyarankan edukasi serta pendampingan keluarga.

Inovasi Layanan dan Capaian KIA

 ANTARA/Arif FirmansyahIlustrasi Kartu Identitas Anak. Foto: ANTARA/Arif Firmansyah

Pemerintah Kapanewon Berbah melaporkan beberapa inovasi pelayanan administrasi kependudukan yang telah dijalankan, di antaranya:

  • Jempol Kisanak (Jemput Bola Layanan KIA Anak),

  • Peluk Masura (Pelayanan Masuk Kalurahan), dan

  • Gertak Masse (Gerakan Taat Administrasi Kependudukan Masyarakat Sendangtirto).

Menurut Retnosari Palupi dari Jawatan Umum, dari total 13.452 anak di wilayah tersebut, sebanyak 11.968 anak telah memiliki KIA. Capaian ini dinilai berhasil dicapai karena keterlibatan guru TK dan SD dalam kegiatan sosialisasi.

Meski begitu, sejumlah keterbatasan masih dihadapi. Sistem SIAK belum dapat memberikan notifikasi otomatis terkait perubahan usia penduduk, sementara jumlah petugas juga terbatas, terutama untuk kegiatan sosialisasi di luar jam kerja. Selain itu, jaringan internet yang digunakan Kapanewon Berbah masih bergantung pada koneksi dari Kapanewon Kalasan, yang memengaruhi kelancaran layanan daring.

Pentingnya Kolaborasi dan Pembaruan Sistem

Menutup pertemuan, Komisi A menekankan pentingnya kolaborasi lintas jenjang pemerintahan, dari tingkat RT hingga kapanewon, dalam memperkuat sistem administrasi kependudukan. Validitas data disebut menjadi dasar utama bagi kebijakan berbasis kebutuhan riil masyarakat.

“Keterbatasan tidak boleh menjadi alasan. Justru di tengah tantangan, perlu ada semangat pelayanan dan pembaruan sistem agar semua warga punya akses dan hak yang sama,” ujar Eko Suwanto.

Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPRD DIY untuk memastikan implementasi peraturan daerah berjalan sesuai tujuan, dan pelayanan administrasi benar-benar dapat diakses oleh seluruh warga secara adil dan akurat.

Read Entire Article