Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tips menggunakan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dan pinjaman online (pinjol).
Menurut Purbaya layanan pembiayaan BNPL dan pinjol bisa dimanfaatkan ketika masyarakat benar-benar membutuhkan. Dia menyarankan agar kedua layanan pembiayaan ini tidak digunakan sebagai ajang foya-foya.
“Kalau enggak butuh enggak usah pakai paylater, kalau butuh aja,” tutur Purbaya dalam gelaran LIKE IT dengan tajuk Generasi Muda Mandiri Finansial Menuju Generasi Emas di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8).
Dalam gelaran yang dihadiri oleh ratusan pelajar ini Purbaya juga membeberkan pentingnya literasi keuangan sejak dini. Menurut dia, dengan literasi keuangan, anak-anak akan memahami pentingnya menabung sejak dini.
Kebiasaan menabung dan mengelola keuangan dengan baik ini akan dibawa sampai anak-anak memasuki dunia kerja.
“Nanti pas punya uang sudah terbiasa mengatur uang dengan baik dan pasti uang anda akan berlipat-lipat, dan akan menjadi orang kaya dengan mudah,” imbuhnya.
Pada akhirnya kebiasaan ini akan membawa seseorang pada kegiatan investasi, mulai dari investasi aman hingga investasi berisiko namun memiliki keuntungan tinggi.
Dengan demikian, anak-anak yang terbiasa menabung sejak dini nantinya tidak akan mudah tertipu oleh investasi bodong.
“Kalau anda nanti ngerti cara-cara menabung dari muda dan investasi dari muda maka tidak akan ketipu investasi bodong, anda juga nggak akan ketipu pinjaman online, karena anda mengerti betul bagaimana prinsip menggunakan uang yang baik,” jelas Purbaya.
Dalam catatan kumparan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juni 2025, utang pinjol tembus Rp 83,52 triliun atau naik 25,06 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara pembiayaan BNPL melonjak lebih tinggi, tumbuh 56,26 persen menjadi Rp 8,56 triliun.
OJK mencatat, total outstanding pinjol tersebut naik 25,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ini mencerminkan tingginya permintaan masyarakat terhadap akses pinjaman digital di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan.