Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan awalnya pagu indikatif Kementan berada pada angka Rp 13,75 triliun. Kemudian sebelumnya terdapat permintaan penambahan sebesar Rp 26,24 triliun sehingga pagu menjadi Rp 40 triliun.
“Kementerian Pertanian mendukung pelaksanaan prioritas nasional melalui empat program, sesuai redesain sistem perencanaan dan penganggaran,” kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (3/9).
Nantinya, alokasi anggaran untuk empat program utama tersebut meliputi ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas senilain Rp 23,61 triliun, nilai tambah dan daya saing industri sebesar Rp 6,67 triliun, pendidikan dan pelatihan vokasi sebesar Rp 747,69 miliar, serta dukungan manajemen sebesar Rp 8,95 triliun.
Selain itu, Amran juga sudah menyiapkan beberapa menu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sektor pertanian tahun depan.
Menu DAK fisik 2026 tersebut meliputi pembangunan jalan pertanian, pembangunan atau renovasi puskeswan, pembangunan screen house hortikultura, unit olah pakan ternak, prasarana pengolahan dan pascapanen perkebunan, bangsal pascapanen hortikultura, revitalisasi rice milling unit (RMU), serta pembangunan atau renovasi balai penyuluhan pertanian.
Namun belum terdapat penetapan terkait pagu alokasi fisik bidang pertanian pada DAK fisik tahun 2026. "DAK Fisik tahun 2026 dapat kami laporkan sampai dengan saat ini bersifat indikatif,” katanya.
Sebelumnya, Amran juga sempat meminta peningkatan pagu anggaran menjadi Rp 44,64 triliun kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Meski demikian saat ini pagu anggaran yang ia dapat hanya Rp 40 triliun dan Amran tidak meminta tambahan anggaran.