
Perusahaan karoseri bus asal Ungaran, Jawa Tengah, Laksana, meluncurkan varian baru bus listrik bernama Nucleus 6 pada Selasa (15/7/2025). Kehadiran bus listrik ini ditujukan guna menahan dominasi bus electric vehicle (EV) impor CBU (Completely Built Up) dari China.
Stefan Aman selaku Technical Director Laksana menjelaskan bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) akan terus ditingkatkan. Salah satu alasannya untuk mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan daya saing dengan produk bus CBU asal China.
”Peluncuran Nucleus 6 adalah wujud nyata kemampuan kami dalam memproduksi bus listrik di dalam negeri, dengan dukungan kolaborasi bersama mitra strategis seperti VKTR (BYD), Hyundai, Skywell, dan merek lainnya,” ucap Stefan di Markas Laksana, Ungaran, Jawa Tengah, Selasa (15/7/2025).

Nucleus 6 dirancang sebagai bus yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan layanan seperti bus sekolah, shuttle bandara, dan transportasi karyawan.
Adapun total kapasitas penumpang duduk sebanyak 14 kursi, serta tetap tersedia bagi penumpang berdiri. Pintu inward gliding door dapat dioperasikan oleh pengemudi untuk akses masuk dan keluar bus.
Guna menjaga suhu di dalam kabin dari paparan panas matahari, kaca yang digunakan mengadopsi clear laminated windscreen glass dengan kegelapan 55 persen.
Fasilitas di dalam kabin terdiri dari sistem audio, kamera parkir, serta kamera pengawas untuk menjaga keamanan perjalanan. Peranti keselamatan juga tak dilupa, tersedia emergency exit roof hatch, jendela darurat, palu pemecah kaca, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), serta kotak PPPK.

Secara desain, Nucleus 6 dibuat lebih ramah disabilitas dengan menghadirkan ramp kursi roda, tempat duduk prioritas, serta pegangan tangan yang lebih mudah dijangkau. Sementara, eksteriornya difokuskan agar pengemudi lebih mudah melakukan manuver.
Menyoal dimensi, Nucleus 6 disiapkan untuk wara-wiri di rute dalam kota. Ia punya panjang total 7.830 mm, lebar 2.100 mm, serta tinggi 3.140 mm.
Efisiensi menjadi tajuk utama dalam proses desain bus listrik Nucleus 6. Mulai dari penggunaan material lebih ringan, seluruh lampu mengadopsi teknologi LED, hingga integrasi teknologi.

Ketatnya persaingan global serta serangan produk impor ke Indonesia, kehadiran Nucleus 6 menjadi simbol tegas dari industri lokal terhadap tekanan produk internasional.
Saat ini, Laksana mampu memproduksi 1.200 sampai 1.500 unit bus per tahunnya. Seribu unit di antaranya menunjang kebutuhan Transjakarta. Lebih dari itu, Laksana juga sedang membangun pusat riset dan pengembangan (R&D Center) dengan sejumlah mitra teknologi.