Sebuah kapal dilaporkan karam di sekitar Laut Merah lepas pantai Yaman. Setidaknya 68 orang tewas dan puluhan lainnya masih hilang akibat peristiwa itu.
Dikutip dari AFP, Senin (4/8), kapal yang karam itu membawa sebagian besar orang Ethiopia. Kepala misi Organisasi Internasional untuk Migrasi, Abdusattor Esoev, membenarkan ada 68 orang tewas.
"Namun hanya 12 orang dari 157 yang telah diselamatkan sejauh ini. Nasib mereka yang hilang masih belum diketahui," kata Esoev dalam keterangannya.
Sebelumnya pada Minggu (3/8), dua sumber keamanan di provinsi Abyan, Yaman mengatakan setidaknya 27 orang tewas dalam peristiwa itu. Provinsi Abyan merupakan salah satu tujuan kapal penyelundup imigran.
Peristiwa kapal karam di lepas pantai Yaman bukan pertama kali terjadi. Pada Juli lalu sebanyak delapan orang tewas akibat penyelundup memaksa imigran turun kapal.
Organisasi Internasional untuk Imigrasi mengatakan puluhan ribu imigran terdampar di Yaman dan mengalami pelecehan serta eksploitasi selama perjalanan mereka.
Tahun lalu, Organisasi Internasional untuk Imigrasi mencatat setidaknya 558 orang tewas di rute Laut Merah. 462 di antaranya tewas karena kapal karam.
Meski perang melanda Yaman sejak 2014, namun negara itu tetap jadi titik transit utama bagi imigran ilegal khususnya dari Ethiopia yang tengah dilanda konflik etnis.
Setiap tahun, ribuan imigran melintasi 'Rute Timur' dari Djibouti ke Yaman di sepanjang Laut Merah dengan harapan mencapai negara-negara Teluk yang kaya minyak.