Seorang ibu di Gaza rela memberanikan diri menempuh perjalanan yang melelahkan dari tenda pengungsiannnya di Kota Gaza menuju pusat distribusi bantuan Zikim, demi membawa makanan untuk keempat anaknya yang kelaparan.
Zainab Daka, ibu berusia 32 tahun itu harus pergi ke lokasi bantuan di tengah laporan warga Palestina yang tewas oleh militer Israel saat mencari pasokan bantuan.
Dikutip dari Reuters, Dakka bersyukur masih bisa mendapatkan sekantong tepung.
"Ada penembakan dan kematian, sampai saya mendapatkan tepung, syukurlah," kata Fakta, sambil mencium kantong tepung.
Suaminya, yang terluka dalam kecelakaan mobil, tidak dapat pergi untuk mendapatkan makanan bagi keluarganya, yang memaksa Dakka memberanikan diri menempuh perjalanan yang berbahaya.
Berlari pulang, terengah-engah dengan sekantong tepung, ia disambut anak-anaknya yang kelaparan.
"Ini putraku dan ini putriku. Apa kau tidak lapar, Nak? Katakan pada mereka. Ayo, Nak, ini tepungnya, aku membawakan tepung untukmu, syukurlah," kata Dakka.
Lokasi-lokasi distribusi bantuan dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel di wilayah Palestina hancur, imbas militer Israel memerangi Hamas.
PBB menyatakan lebih dari 1.000 orang tewas saat mencoba menerima bantuan di Gaza sejak sistem distribusi makanan GHF mulai beroperasi, sebagian besar ditembak oleh pasukan Israel yang beroperasi di dekat lokasi-lokasi GHF.