
Krisis kemanusiaan di Gaza menjadi perhatian Pemerintah Inggris. Mereka mengancam akan mensanksi Israel jika gagal mencapai gencatan senjata dengan Hamas.
Saat ini perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlangsung sejak pekan lalu di ibu kota Qatar, Doha. Qatar menyebut gencatan senjata butuh waktu untuk disepakati. Sedangkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump optimistis gencatan senjata terwujud pekan ini.
Situasi teranyar di Gaza dibahas Menlu Inggris David Lammy saat bertemu Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Inggris, Selasa (9/7). Di depan parlemen, Lammy mengkritik mekanisme distribusi bantuan di Gaza lewat lembaga bentukan Israel dan AS, Gaza Humanitarian Foundation (GHF).

Ketika para anggota parlemen bertanya apakah Pemerintah Inggris akan menjatuhkan sanksi kepada Israel bila situasi krisis kemanusiaan dan gencatan senjata gagal, Lemmy menjawab: “Ya, kami akan.”
Bulan lalu, Inggris bersama Australia, Kanada, Selandia Baru, Norwegia menjatuhkan sanksi ke dua Menteri Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. Mereka menuduh kedua orang itu memicu tindak kekerasan terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Sepekan lalu, Inggris menangguhkan perundingan perdagangan bebas dengan Israel. Keputusan itu diambil terkait penangguhan bantuan kemanusiaan berujung ancaman kelaparan di Gaza.
Tahun lalu Inggris juga mengambil tindakan keras terhadap Israel terkait perang Gaza. Inggris memutuskan menghentikan ekspor senjata ke Israel.
Adapun pada Selasa kemarin Lammy mengutuk keras perluasan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Dia menegaskan aksi itu merupakan pelanggaran hukum internasional.