Jepang Kaji Ulang Iuran Pensiun dan Asuransi, Ingin Perempuan Semangat Berkarier

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 imtmphoto/ShutterstockJepang merencanakan untuk mengkaji ulang aturan lama agar perempuan memiliki semangat kerja yang lebih tinggi. Foto: imtmphoto/Shutterstock

Jepang dikabarkan akan merombak aturan lama terkait pembayaran iuran pensiun dan asuransi kesehatan bagi perempuan berkeluarga. Langkah ini diambil menyusul krisis tenaga kerja yang kian parah akibat populasi yang menua dan angka kelahiran yang terus menurun.

Peraturan yang berlaku sejak 1986 ini awalnya dirancang agar perempuan berkeluarga bisa fokus pada urusan domestik. Dalam aturan tersebut, perempuan dengan penghasilan di bawah 1,3 juta yen per tahun setara sekitar Rp146,8 juta dibebaskan dari kewajiban membayar iuran pensiun dan asuransi kesehatan, karena mereka dianggap sebagai tanggungan suami.

Namun, setelah ditinjau ulang, sistem ini justru dianggap menjadi penghambat kemajuan karier perempuan di Jepang. Banyak perempuan memilih bekerja paruh waktu dengan penghasilan rendah, semata-mata agar tetap masuk kategori “tanggungan” dan terhindar dari iuran wajib. Akibatnya, potensi tenaga kerja perempuan berkualitas tinggi justru terhambat.

Sistem lama juga disorot oleh Nobuko Nagase, profesor di Universitas Wanita Otsuma. “Dari sudut pandang ekonomi tenaga kerja, ini adalah sistem yang tidak rasional. Ia tidak hanya membatasi pasokan tenaga kerja perempuan berkualitas, tetapi juga membatasi tekanan untuk pertumbuhan upah,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

 fizkes/ShutterstockIlustrasi perempuan karier. Foto: fizkes/Shutterstock

Bukan hanya kalangan akademisi, para pelaku bisnis di Jepang juga mendukung rencana reformasi ini. Mereka merasa aturan lama justru menyulitkan perusahaan untuk mencari pekerja paruh waktu. Banyak calon pekerja yang sengaja menolak jam kerja lebih banyak karena takut penghasilannya melewati batas, yang membuat mereka kehilangan status sebagai tanggungan suami dan harus membayar iuran sendiri.

Akhirnya, pemerintah Jepang mengusulkan kebijakan baru, yaitu pekerja paruh waktu dengan jam kerja lebih dari 20 jam per minggu wajib membayar iuran pensiun dan asuransi, tanpa memandang besar kecilnya gaji.

Perubahan ini diperkirakan akan berdampak langsung pada sekitar 900.000 perempuan paruh waktu dan mengurangi jumlah 6,7 juta pasangan tanggungan 98 persen di antaranya adalah perempuan.

Melalui reformasi ini, pemerintah Jepang berharap dapat mendorong lebih banyak perempuan untuk kembali aktif di dunia kerja sekaligus mengatasi krisis tenaga kerja nasional yang semakin mendesak di berbagai sektor.

BACA JUGA
Read Entire Article