
Kentang adalah salah satu makanan paling populer di seluruh dunia. Orang-orang mengonsumsinya dengan berbagai cara—direbus, dihaluskan, dipanggang, atau digoreng.
Namun, beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa mengonsumsi kentang dalam jumlah besar dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Mereka mengaitkan konsumsi kentang dengan tekanan darah tinggi dan penambahan berat badan.
Namun, penelitian-penelitian lama tersebut tidak meneliti secara cermat bagaimana kentang dimasak atau jenis makanan yang dikonsumsi orang. Hal ini penting karena merebus kentang sangat berbeda dengan menggorengnya.
Para peneliti di Imperial College London ingin memahami hal ini lebih baik. Mereka mempelajari bagaimana mengonsumsi berbagai jenis kentang dapat memengaruhi tekanan darah dan berat badan.
Mereka berfokus pada 2.696 orang dewasa berusia antara 40 dan 59 tahun.
Orang-orang ini berasal dari Amerika Serikat dan Inggris Raya, dan mereka semua merupakan bagian dari studi kesehatan yang lebih besar yang disebut INTERMAP.
Para ilmuwan mengamati jenis kentang yang dikonsumsi orang-orang dan seberapa sering mereka memakannya.
Mereka juga mempelajari pola makan mereka secara keseluruhan untuk melihat seberapa sehat kebiasaan makan mereka secara keseluruhan.
Begini temuan mereka: mengonsumsi kentang yang direbus, dihaluskan, dipanggang, atau dicampur dengan makanan sehat lainnya tampaknya tidak meningkatkan tekanan darah atau lemak tubuh. Ini kabar baik bagi para pecinta kentang.
Namun, kentang goreng menceritakan kisah yang berbeda. Pada wanita Amerika, mengonsumsi lebih banyak kentang goreng dikaitkan dengan tekanan darah yang sedikit lebih tinggi dan indeks massa tubuh, atau BMI, yang merupakan ukuran lemak tubuh, yang lebih tinggi. Efek ini tidak terlihat pada pria.
Studi ini juga menemukan bahwa ketika kentang goreng dimakan sebagai bagian dari makanan yang tidak sehat—seperti makanan yang mengandung banyak lemak, garam, atau gula—kentang goreng lebih mungkin dikaitkan dengan tekanan darah tinggi pada wanita.
Namun, ketika kentang goreng menjadi bagian dari makanan yang lebih sehat, efeknya lebih kecil atau bahkan tidak terlihat sama sekali.
Ini berarti masalahnya mungkin bukan hanya kentang gorengnya, tetapi kualitas keseluruhan makanan yang disajikan.
Hal ini juga menunjukkan bahwa cara kita memasak dan menyantap makanan sangatlah penting.
Jika Anda khawatir dengan tekanan darah Anda, Anda mungkin juga ingin tahu bahwa beberapa penelitian menunjukkan Vitamin C dan suplemen herbal tertentu dapat membantu menurunkannya.
Mengurangi gula tambahan dan mengonsumsi lebih banyak makanan sehat juga dapat memberikan perbedaan yang signifikan.
Ada juga penelitian menarik tentang probiotik—bakteri baik yang ditemukan dalam makanan seperti yogurt—yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol.
Penelitian tentang kentang ini dilakukan oleh Ghadeer S. Aljuraiban dan timnya, dan hasilnya dipublikasikan di jurnal Clinical Nutrition.
Penelitian mereka mengingatkan kita bahwa tidak semua kentang sama dalam hal kesehatan.
Bukan hanya apa yang kita makan, tetapi bagaimana kita memasak dan mengolah makanan kita yang dapat memengaruhi tubuh kita.