
Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto lebih memilih menghadiri forum ekonomi di Rusia ketimbang menghadiri KTT G7 di Kanada.
Menurutnya, ketidakhadiran Prabowo di G7 bukan berarti mengesampingkan forum tersebut, tetapi lebih kepada jadwal yang bertabrakan dan komitmen yang telah dibuat jauh sebelumnya.
"Presiden mendapatkan banyak sekali kehormatan dengan diundang ke dalam berbagai forum di dunia. Undangan-undangan ini ada yang waktunya pas, ada yang waktunya itu agak bentrok. Hampir bersamaan," ujar Hasan di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Senin (16/6).
Hasan menjelaskan bahwa undangan ke berbagai forum internasional datang secara bersamaan dan dari tempat yang sangat berjauhan.
"Dengan jarak yang lumayan jauh itu titik-titiknya lumayan-lumayan jauh tuh. Ada yang di Kanada, ada yang di Singapura, ada yang di St. Petersburg. Pemerintah kita tentu menghargai undangan-undangan ini karena ini sebuah kehormatan terhadap pemerintah Indonesia," katanya.
Menurut Hasan, undangan dari Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum telah datang sejak Maret atau April, sementara undangan dari Kanada untuk G7 baru diterima awal Juni.
"Undangan dari pemerintah Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum mungkin sudah dari beberapa bulan yang lalu. Mungkin sudah dari bulan Maret atau April. Dan sudah dipersiapkan lama. Presiden juga akan berpidato di sana. Waktunya bentrok," kata Hasan.
Selain itu, dalam kurun waktu yang bersamaan, Prabowo juga dijadwalkan menghadiri annual retreat di Singapura yang sudah merupakan agenda tahunan dan disiapkan sejak lama.
"Dalam waktu yang juga hampir bersamaan, kita sudah dijadwalkan menghadiri, Presiden sudah dijadwalkan menghadiri annual retreat di Singapura. Dan dalam kunjungan ini juga mungkin akan menghasilkan lebih dari 10 kerja sama yang sangat strategis juga buat bangsa kita," ujar Hasan.