Syeikh Naim Qassem menegaskan Hizbullah tak akan lucuti senjatanya.
REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON— Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem secara langsung mengancam Israel dengan mengatakan bahwa rudal-rudal akan jatuh ke negara zionis itu jika mereka melanjutkan perang berskala besar di Lebanon.
Qassem menegaskan Hizbullah, tentara Lebanon, dan rakyat Lebanon akan membela diri jika Israel meluncurkan agresi berskala besar.
"Pertahanan ini akan menyebabkan rudal jatuh di dalam entitas Israel, dan semua keamanan yang telah mereka bangun selama delapan bulan akan runtuh dalam satu jam," kata dia dikutip dari Aljazeera, Rabu (6/8/2025).
Hizbullah juga menyatakan tidak akan menyetujui jadwal apapun untuk menyerahkan senjatanya dan melucuti kekuatan Lebanon sementara agresi Israel terus berlanjut.
Kabinet Lebanon membahas masalah pembatasan senjata kepada negara di bawah tekanan Amerika Serikat.
Qassem menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah upacara peringatan yang diselenggarakan oleh Hizbullah untuk memperingati 40 hari sejak pembunuhan Mayor Jenderal Mohammad Saeed Izadi (Haji Ramadan), Komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, yang dibunuh oleh Israel dalam perang baru-baru ini melawan Iran.
Perlawanan di Lebanon adalah bagian dari konstitusi dan terkait dengan pakta koeksistensi, kata Qassem, seraya menambahkan bahwa ini bukan masalah perolehan suara politik tetapi kesepakatan yang muncul dari segenap rakyat.
Dia mengatakan Hizbullah tidak akan menyetujui perjanjian baru apapun dan Israel harus menerapkan perjanjian lama dengan negara Lebanon.
BACA JUGA: Pengibaran Bendera One Piece, Badan Siber Ansor: Silakan tapi Jangan Sampai…
"Setiap agenda apapun yang ditawarkan untuk dilaksanakan di bawah atap agresi Israel tidak dapat kami setujui," kata Qassem.
Dia menyerurkan Lebanon mengembangkan rencana untuk menghadapi tekanan dan ancaman serta memberikan perlindungan dan tidak melucuti kemampuan dan kekuatan perlawanan.
sumber : Antara