Presiden Prabowo Subianto membeberkan temuan penyelewengan besar di lingkungan pemerintahan setelah hampir 10 bulan memimpin eksekutif. Temuan itu mendorong langkah tegas untuk mengalihkan ratusan triliun rupiah anggaran yang dianggap rawan disalahgunakan, demi efisiensi dan kepentingan rakyat.
“Setelah 299 hari saya memimpin pemerintahan eksekutif, saya semakin mengetahui berapa besar tantangan kita. Berapa besar penyelewengan yang ada di lingkungan pemerintahan kita. Hal ini tidak baik tapi harus saya laporkan kepada para wakil-wakil rakyat Indonesia,” ujar Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR DPR RI di Kompleks Parlemen, Jumat (15/8).
Prabowo mengatakan, keputusan untuk melakukan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp 300 triliun merupakan langkah strategis menyelamatkan anggaran negara yang rawan diselewengkan.
“Pada awal tahun 2025 ini kami telah identifikasi dan telah selamatkan Rp 300 triliun uang, Rp 300 triliun dari APBN yang kami lihat rawan diselewengkan. Di antaranya anggaran perjalanan dinas luar dan dalam negeri yang begitu besar, anggaran alat tulis kantor yang begitu besar, dan berbagai anggaran yang selama ini jadi sumber korupsi dan sumber bancaan,” jelasnya.
Dana sebesar Rp 300 triliun itu dialihkan untuk program yang lebih produktif dan langsung dirasakan masyarakat. Prabowo menyebut langkah ini sesuai amanat Pasal 33 ayat 4 UUD 1945, yang mewajibkan pengelolaan sumber daya demi kemakmuran rakyat.
Ia menyoroti ancaman kebocoran kekayaan negara yang berpotensi menjadi net outflow of national wealth atau bocornya kekayaan nasional ke luar negeri, jika dibiarkan. Menurutnya, kondisi tersebut ibarat tubuh yang terus kehilangan darah hingga berujung pada kematian.
Prabowo menekankan perlunya solusi cepat ketimbang saling menyalahkan.
“Janganlah kita menghabiskan tenaga kita untuk mencari siapa yang salah. Kita tidak ada waktu, kita tidak punya cukup energi untuk mencari kesalahan orang. Pemerintah yang saya pimpin harus memusatkan diri untuk mencari solusi yang tepat dan cepat atas masalah pokok ini,” tegasnya.