Buku Harian Aulia Risma Dibacakan Jaksa, 'Satu Semester Aku Berjuang di Sini, Terlalu Berat Untukku'

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Buku harian atau diari almarhumah Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS Anestesi Undip, dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Semarang, Rabu (6/8/2025). Dalam persidangan tersebut, Zara Yupita Azra, yakni senior Aulia Risma, diperiksa dalam statusnya sebagai terdakwa dugaan perundungan dan pemerasan terhadap Aulia Risma.

Saat sedang membahas perihal praktik senioritas yang berlangsung di PPDS Anestesia Undip, JPU memohon kepada majelis hakim untuk membacakan secuplik isi diari Aulia Risma setelah menjadi mahasiswi Angkatan 77 PPDS Anestesi Undip. Cuplikan diari yang dibacakan tampaknya merupakan curahatan hati Aulia Risma yang ditujukan untuk seorang lelaki.

"Aku tidak bisa sendiri tanpamu. Aku sangat lemah. Aku sebegitu rapuhnya. Aku tidak menanggung semuanya sendiri," kata JPU menyitir isi diari Aulia Risma.

Pada kalimat selanjutnya, Aulia Risma mengaku sudah lelah. "Mas tahu, jalannya masih sangat panjang. Mas tahu, ini sangat berat buatku," kata Aulia Risma dalam diarinya yang dibacakan JPU.

Aulia kemudian menuliskan bahwa dia sudah berusaha semampunya. "Tapi sampai kapan aku harus pulang ataupun bekerja dengan berurai mata? Aku sakit, aku sakit dipandang sebelah mata setiap hari. Aku sakit tidak dilihat, tidak disapa, padahal aku berdiri di depannya," ucapnya.

Aulia Risma menambahkan bahwa dia hanya ingin diperlakukan sebagai manusia. "Aku ingin diperlakukan sebagai manusia. Aku berusaha semampuku," katanya.

"Mas tahu, punggungku selalu kesakitan, tapi aku tidak mau dikasihani. Orang lain pun tidak peduli. Aku yang menahan sakitnya," sambung Aulia Risma dalam diarinya.

Dia mengaku sudah tak sanggup menahan rasa sakit dan tidak mampu sendirian. Aulia Risma pun merasa lelah karena harus menangis setiap malam.

"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi dengan berurai mata. Kalau nanti aku tidak ada, maafkan perbuatanku selama ini. Aku sayang sama kamu. Maafkan aku," tulis Aulia Risma dalam diarinya.

Aulia mengatakan, dia masih ingin melakukan banyak hal untuknya dan keluarganya. Namun dia mengaku sudah enggan menahan rasa sakit.

"Aku hanya ingin tidak sakit lagi, aku hanya ingin tidak menangis lagi. Aku ingin hidup sebagai manusia biasa. Semoga kita dipertemukan lagi," ucapnya.

JPU kemudian membacakan isi diari Aulia Risma lainnya tertanggal 5 Juni 2024. "Satu semester aku berjuang di sini, terlalu berat untukku. Sakit sekali, beban fisiknya terlalu besar. Aku ingin berhenti," kata JPU menyitir isi diari Aulia Risma.

Pada kalimat berikutnya, Aulia Risma menulis bahwa dia sudah tak sanggup harus bekerja setiap hari dengan kondisi yang dihadapi dan dialaminya. "Ada yang bisa menolong saya? Apa Tuhan mau saya tersiksa? Apa Tuhan tahu aku kesulitan? Kenapa setiap aku berharap, tidak pernah ada jawabannya?" tulis Aulia.

"Aku sudah bersabar Tuhan. Aku selalu menjerit mohon pertolongan, tapi kenapa aku dibiarkan?" tambah Aulia Risma.

Dia kemudian memohon maaf kalau harus menyerah. "Aku sudah tidak sanggup lagi bila harus menanggung lebih lama lagi. Aku sendirian, aku terjebak di sini. Tidak ada yang menolongku. Aku tidak ingin sakit itu lebih lama lagi. Semoga Tuhan mengampuni aku," kata Aulia Risma.

Menurut JPU, tulisan tertanggal 5 Juni 2024 merupakan isi terakhir dari diari Aulia Risma. Dia ditemukan meninggal di kamar kosnya di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota, Semarang, 12 Agustus 2024 lalu. Keluarga Aulia Risma kemudian melaporkan kasus dugaan perundungan terhadap almarhumah ke Polda Jateng pada 4 September 2024.

Terdapat tiga terdakwa dalam kasus dugaan perundungan serta pemerasan almarhumah Aulia Risma Lestari, yaitu Taufik Eko Nugroho, Sri Maryani, dan Zara Yupita Azra. Taufik adalah eks ketua Prodi PPDS Anestesia Fakultas Kedokteran (FK) Undip. Sementara Sri Maryani merupakan staf admin Prodi Anestesiologi FK Undip. Sedangkan Zara adalah dokter residen atau senior almarhumah.

Read Entire Article