REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Banjir dan longsor, mengakibatkan dua rumah di Desa Batulawang Kecamatan Cipanas rusak berat dan sebanyak 26 rumah lainnya terdampak. Untuk mengatasinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, menurunkan alat berat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat, sementara warga masih berupaya membuka kembali akses jalan yang tertutup longsor dengan alat manual," ujar Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur, Rabu (6/8/2025).
Asep menjelaskan, banjir bandang dan longsor terjadi akibat saluran air di atas perkampungan tidak berfungsi dengan baik. Sehingga, saat hujan turun deras membuat air bah merendam perkampungan.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam yang terjadi, namun dua kepala keluarga terdiri atas sembilan jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak berat akibat banjir disertai longsor yang terjadi Rabu petang," katanya.
Sedangkan puluhan kepala keluarga lainnya masih bertahan di rumahnya masing-masing karena air yang sempat mengenangi rumah disertai lumpur cepat surut. Namun, warga diminta tetap waspada dan segera mengungsi ketika hujan kembali turun terutama saat malam hari.
BPBD, kata dia, langsung mengirim petugas guna melakukan penanganan cepat, termasuk melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terancam termasuk membantu warga membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir.
"Kami sudah mengirim petugas dan relawan ke lokasi selain melakukan pendataan juga melakukan penanganan cepat termasuk membantu warga membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir," katanya.
Tidak hanya merendam puluhan rumah warga, banjir bandang disertai longsor memutus akses jalan penghubung antar desa. Sehingga, aktivitas warga terhambat karena landasan jalan tertutup material tanah setinggi satu meter.
Camat Cipanas Firman Edi mengatakan, puluhan kepala keluarga sempat mengungsikan anggota keluarganya ke tempat yang dinilai aman. Namun, saat petang sudah kembali ke rumah guna membersihkan lumpur sisa banjir, sedangkan dua kepala keluarga mengungsi ke rumah saudaranya.
Menurut Edi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir disertai longsor itu. Namun, dua rumah rusak berat dan dari 26 rumah terendam 12 di antaranya rusak ringan. Banjir dan longsor juga menutup akses jalan penghubung antardesa yang saat ini masih dalam proses penanganan bersama.
"Kami sudah melaporkan hal tersebut ke Pemkab Cianjur dan dinas terkait, agar segera dikirim bantuan untuk warga termasuk alat berat untuk membuka kembali akses jalan penghubung antardesa agar aktivitas warga kembali berjalan," katanya.