PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI mengungkap upaya mengantongi izin layanan kegiatan usaha simpanan emas terus berjalan. BSI menargetkan izin ini sudah didapat pada kuartal IV 20255.
Selain izin layanan kegiatan usaha simpanan emas, BSI juga sedang berusaha untuk bisa mengantongi izin layanan kegiatan usaha pembiayaan emas untuk menambah layanan BSI Bank Emas.
“Kita sekarang lagi fokus untuk submit perizinan yang simpanan. Mudah-mudahan simpanan kita nanti izinnya bisa keluar sebelum akhir tahun ini. Doakan saja ya. Mudah-mudahan (kuartal IV), kita usahakan,” kata Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, di kantor pusat BSI, Jakarta Selatan, Rabu (13/8).
BSI Bank Emas baru mengantongi 2 dari 4 izin usaha bullion, yakni Penitipan Emas dan Perdagangan Emas dengan Izin OJK Nomor S-53/PB.22/2025 tanggal 12 Februari 2025 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion PT Bank Syariah Indonesia.
Anton juga menuturkan, saat ini stok emas di BSI memang dijaga dalam jumlah yang tak terlalu banyak. BSI pun memastikan emas tersedia begitu nasabah ingin memesan.
“Jadi stok itu nanti diatur di teman-teman treasury, enggak boleh terlalu besar karena akan terjadi yang namanya market risk. Jadi kita tetap maintain di posisi yang kira-kira cukup, harian ya untuk memenuhi permintaan nasabah,” ujarnya.
Stok emas di BSI dihitung secara harian. Maksimal stok emas yang dimiliki BSI per harinya adalah 50 kg. Meski begitu, biasanya stok harian masih ada di bawah 50 kg.
“Tapi kebanyakan kita around mungkin 15-20 kilo sekarang. Supaya risikonya enggak tembus. Kita ada beberapa supplier selain dari Antam juga ada beberapa supplier lain yang kita juga maintain untuk kebutuhan penjualan atau bisnis-bisnis kita,” kata Anton.