Polda Jawa Barat mengungkap peredaran beras oplosan di sejumlah tempat di Jawa Barat. Sebanyak enam orang ditangkap.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat mengungkapkan jajaran Satgas Pangan Polres Bogor menemukan pelaku usaha mengemas ulang beras medium Bulog menjadi beras premium. Pelaku telah melakukan aksinya sejak 2021 dan telah memperoleh omzet Rp 1,4 miliar.
"Temuan dari Satgas Pangan Polres Bogor, pelaku usaha melakukan re-packing atau pengemasan kembali beras medium menjadi beras premium. Berdasarkan keterangan dari tersangka asal beras re-packing tersebut diduga berasal dari beras Bulog," ucap Direktur Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Pol Wirdhanto Hadicaksono di Polda Jabar, Rabu (6/8/2025).
Ia menuturkan, beras Bulog jenis medium diduga dikemas ulang menjadi beras premium dengan beberapa merek. Merek-merek tersebut di antaranya yaitu merek Slip Super gambar mawar ukuran 50 kilogram, merek Beras Slip Super gambar ikan lele ukuran 10 kilogram dan 20 kilogram.
Merek Beras Ramos Bandung ukuran 10 kilogram, dan 20 kilogram, Selanjutnya beras merek 58 ukuran 50 kilogram, beras merek Girijaya ukuran 50 kilogram, beras merek BMW ukuran 50 kilogram, dan beras merek TM ukuran 50 kilogram.
"Di TKP, Polres Bogor telah menemukan beberapa karung (beras) bulog yang ada di TKP yang telah dipindahkan isinya dan direpacking ke dalam merek-merek beras yang telah saya sebutkan tadi," kata dia.