Demo besar tengah terjadi di Pati yang dipicu kenaikan pajak 250%. Massa bahkan menuntut Bupati Pati Sudewo mundur.
Anggota DPD dari Jawa Tengah, Abdul Kholik, memahami ada tantangan fiskal yang tengah dihadapi daerah termasuk Pati. Tapi jangan sampai juga kebijakan diterapkan tanpa perhitungan yang matang dan malah membebankan rakyat.
"Memang ada tantangan fiskal yang sekarang cukup berat buat daerah tetapi kita berharap tidak kemudian menjadi alasan untuk menaikkan pajak yang kemudian memberatkan masyarakat,” kata kata Kholik di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (13/8).
“Kalau pun ada tentu harus melalui proses dialog dengan masyarakat dan bertemu pada angka-angka yang bisa diterima oleh masyarakat. Kenaikannya proporsional, bisa meningkatkan pendapatan daerah tapi tidak membebankan masyarakat,” lanjutnya.
Kholik mengatakan, masalah di Pati tentu akan dipantau dan ditindaklanjuti. Dia juga meminta gubernur Jawa Tengah hingga Kemendagri memastikan masalah yang terjadi di Pati segera selesai.
“Berkaitan dengan dinamika yang ada di Pati, kami tentu DPD RI memberikan catatan agar dilakukan sesuai ketentuan mekanismenya berjalan dan pada akhirnya terjadi titik temu antara aspirasi masyarakat dan disikapi dengan baik oleh Kepala Daerah dan Bupati,” tambah dia.
Sebelumnya, Bupati Pati, Sudewo, meminta maaf atas rentetan peristiwa yang terjadi pasca-kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang ia cetuskan pada Mei 2025.
Pertama, ia meminta maaf atas kericuhan yang terjadi pada Selasa (5/8). “Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya kericuhan pada hari Selasa kemarin,” ujar Sudewo dalam konferensi pers di Pati, Kamis (7/8).
Selasa itu merupakan hari ketiga berdirinya posko donasi yang dibangun oleh massa yang memprotes kebijakan bupati. Salah satu kelompok massa adalah Aksi Masyarakat Pati Bersatu.
Hari ini, Rabu (13/8) warga memenuhi depan Kantor Pemkab Pati untuk mendemo Bupati Pati, Sudewo. Mereka menuntut Sudewo mundur dari jabatannya.
Massa sudah berkumpul dari Rabu (13/8) pagi. Bahkan berbagai logistik hingga karangan bunga sudah berjajar sejak kemarin.
Awal demo sempat memanas karena massa diminta memindahkan mobil komando. Tak lama kemudian mereda. Demo sempat panas lagi karena ada aksi pelemparan botol ke arah polisi yang berjaga.
Demo ini merupakan aksi lanjutan dari demo sebelumnya. Massa sempat demo karena Sudewo menaikkan pajak 250%.