
Tambang batu di Gunung Sembung Sukatani, Purwakarta, berjarak 5,45 kilometer dari Desa Pasirmunjul yang terdampak bencana alam pergerakan tanah.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Hadi Wijaya, mengaku perlu menganalisis lebih jauh apakah aktivitas tambang tersebut berkaitan dengan fenomena pergerakan tanah atau tidak.
Saat ini, tim PVMBG masih fokus terhadap area terdampak di Cigintung dan Sukamulya.
"Kalau kami belum dapat update informasi, kenapa, karena tim kami hanya empat hari (menganalisis), fokus ke dua area terdampak," kata Hadi saat dihubungi, Kamis (19/6).

Kepala BPBD Purwakarta, Heryadi Erland, menyebut pergeseran tanah di Desa Pasirmunjul menyebabkan 69 rumah hancur, terdiri dari 83 KK dan 249 jiwa.
"Semuanya pengungsi itu kita arahkan ke rumah keluarga, kerabat dan GOR Desa Pasirmunjul," kata Erland.
Mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya berkolaborasi dengan aparat desa maupun TNI/Polri untuk memperketat pengawasan agar area terdampak steril dari aktivitas penduduk.
"Kita sudah pasang imbauan, safety line, rekan-rekan BPBD aparat desa, TNI/Polri semua bergerak melakukan monitoring agar memberikan imbauan kepada warga agar tidak memasuki wilayah terdampak," ujar Erland.
