
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut rencana Garuda Indonesia membeli pesawat 50 pesawat Boeing belum deal. Rencana Garuda Indonesia itu menjadi sorotan saat sosialisasi kebijakan tarif resiprokal antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).
Dalam acara yang juga dihadiri sejumlah pejabat dan perwakilan industri, Airlangga mengungkapkan Garuda Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian pesawat. Namun, ia menegaskan kesepakatan final belum terjadi.
“Kemudian Garuda juga menandatangani perencanaan untuk membeli 50 pesawat. Belum deal karena DP-nya doang,” ujar Airlangga saat Sosialisasi Kebijakan Tarif Resiprokal, Senin (21/7).

Rencana pembelian armada ini menjadi salah satu variabel penting dalam negosiasi kebijakan tarif impor antara Indonesia dengan AS. AS menetapkan tarif 19 persen dari semula 32 persen terhadap beberapa komoditas ekspor Indonesia. Sebagai respons, pemerintah Indonesia menyiapkan strategi diplomatik dan perdagangan, termasuk melalui peningkatan nilai impor dari AS.
Dalam proses itu, pembelian 50 pesawat Boeing masuk sebagai salah satu komitmen. Namun sejauh ini, rencana tersebut masih dalam tahap awal pembahasan. Garuda telah menargetkan ekspansi hingga 120 armada dan membuka 100 rute baru, dua pertiganya merupakan rute domestik.
Corporate Secretary Group Head Garuda Indonesia, Cahyadi Indrananto, mengatakan bahwa komunikasi dengan Boeing sebenarnya telah berlangsung jauh sebelum muncul isu tarif.
“Pembahasan tersebut antara lain mencakup detail jumlah dan jenis kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Garuda Indonesia,” ujar Cahyadi kepada kumparan, Minggu (20/7).
Cahyadi menjelaskan realisasi pembelian akan sangat bergantung pada kesiapan Boeing dalam menyediakan jenis dan jumlah pesawat yang sesuai. Meski belum bisa merinci komposisi armada yang akan dibeli, ia menyebut pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 kemungkinan akan mendominasi.
Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 77 pesawat. Dari jumlah itu, 45 unit merupakan pesawat berbadan sempit Boeing 737-800NG, sedangkan sisanya terdiri dari pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300ER, Airbus A330-200/300, dan A330-900neo. Rata-rata usia armada mencapai 13,06 tahun.