Sarah (25 tahun), tante Raya (4 tahun), masih tidak percaya keponakannya harus pergi selama-lamanya. Raya merupakan bocah perempuan asal Sukabumi yang meninggal akibat cacingan akut pada Selasa (22/7/2025) di RSUD R Syamsudin SH, Sukabumi.
Cacing sudah memenuhi tubuh Raya, bahkan larva cacing sudah masuk ke paru-paru dan otaknya.
Raya tinggal bersama dengan kedua orang tua, Udin (32) dan Endah (38) dan kakaknya yang berusia 6 tahun di sebuah rumah panggung di Dusun Lemahduhur, Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi.
Sarah mengaku kehilangan, sebab sehari-hari dia biasa mengajak main Raya bersama dengan anaknya.
"Sangat terpuruk. Sedih, iya. Kan biasanya sehari-hari ada, suka main bareng juga. Sekarang nggak ada, ya gimana? Perasaan pasti terpuruk banget. Bahkan sampai hari ini belum bisa (percaya). Pasti setiap hari nangis," kata Sarah saat ditemui di rumahnya, Rabu (20/8).
Menurut Sarah, kondisi keluarga Raya memang kekurangan. Ayah Raya bekerja sebagai buruh tani, sedangkan ibunya merupakan IRT.
Sehari-hari Raya biasa bermain bersama teman-temannya. Anaknya cerita dan memang kerap bermain di tanah, baik itu tanah di depan rumahnya atau pun di kolong rumahnya.
Rumah Raya memang berbentuk panggung. Bagian bawah rumah dijadikan kandang ayam penuh kotoran, yang diduga menjadi sumber penularan larva cacing gelang.
"Anaknya ceria. Keseharian memang ceria. Suka main juga sama anak saya. Memang suka main di tanah, tapi nggak terlalu tiap hari di tanah gitu, tapi keseringan memang sering di tanah," ucap Sarah.
Soal kondisi cacingan akut yang dialami Raya, Sarah mengaku tidak tahu. Dia tahunya Raya memang sudah dinyatakan gizi buruk saat periksa di Posyandu. Namun itu pun dulu saat usia Raya 2 atau 3 tahun.
"Enggak pernah dikasih tahu ada kelainan apa, cacing atau bagaimana, nggak ada yang tahu. Cuma batuk, kurang gizi. Dibilangnya gizi buruk, makanya suka dikasih bantuan susu dan segala macamnya," kata Sarah.
Menurutnya dua hari sebelum dibawa relawan Rumah Teduh Sahabat Iin pada Minggu 13 Juli 2025 pukul 20.00 WIB, kondisi Raya masih sadar dan bermain.
"Iya hari Jumat masih main. Tapi memang sudah demam, sudah batuk,"kata Sarah.
Namun pada Sabtu, Raya tiba-tiba drop. Kondisinya langsung tak sadarkan diri.
"Katanya kan tiba-tiba drop," ucap Sarah.
Salah satu saudara Raya kemudian memvideokan kondisi Raya dan mengirimkan ke relawan Rumah Teduh. Tim relawan lalu datang membantu Raya dan membawa ke rumah sakit.