Kepala Dusun Tiga Lemahduhur, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Arief Rahman Hakim, menyampaikan permintaan maaf dan janji akan melakukan evaluasi usai meninggalnya bocah bernama Raya (4) akibat cacingan akut.
Arief menuturkan bahwa dirinya turut menyesal atas kejadian yang menimpa warganya tersebut.
“Perasaan menyesal tentu saja itu hal yang normal ya. Apalagi saya secara pribadi selaku aparat setempat yang paling dekat dengan warganya sangat menyesal dengan kejadian tersebut,” kata Arief saat ditemui di Kantor Desa Cianaga, Rabu (20/8).
Ia mengaku sebagai aparat yang paling dekat dengan warga, merasa lalai dalam memberikan perhatian.
“Dan sangat mohon maaf sebesar-besarnya untuk keriuhan bahwa kemungkinan kami lalai dalam menangani warga kami. Dan untuk ke depannya tentu saja kami akan melakukan beberapa evaluasi perbaikan terhadap pelayanan masyarakat yang ada di wilayah kami,” kata Arief.
Arief kemudian mengakui bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan perbaikan pelayanan masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang.
“Evaluasi ke depan nanti mungkin saya komunikasi ke Kepala Desa ya,” ujarnya
“Sehingga tidak mengetahui secara jelas kondisi si anak dari mulai kecil gitu ya. Nanti mungkin kita akan membahas dengan pemerintahan desa terkait apa saja yang bisa dilakukan dari pemerintahan desa untuk evaluasi kejadian seperti ini,” tambah dia.
Kasus meninggalnya Raya sebelumnya menuai sorotan luas. Bocah berusia 4 tahun itu meninggal dunia setelah tubuhnya dipenuhi cacing gelang yang larvanya menyebar ke paru-paru hingga otak.
Ia sempat dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi selama 9 hari hingga akhirnya meninggal pada 22 Juli 2025.