Dubes Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov saat memberikan keterangan pers di Kedubes Rusia di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengatakan, keputusan eks prajurit Marinir TNI AL Satriya Arta Kumbara menjadi tentara organik Rusia adalah atas kehendaknya sendiri. "Saya menegaskan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di mana pun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia," kata Dubes Tolchenov dalam taklimat media di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).
Tolchenov mengaku baru mengetahui informasi terkait Satriya dari pemberitaan di Indonesia. Dia telah mengonfirmasikan kabar tersebut kepada atase pertahanan, yang juga mengaku tidak memiliki informasi apapun soal Satriya.
Dia tak memungkiri bahwa orang asing dapat mendaftar secara sukarela sebagai personel Angkatan Bersenjata Rusia. "Personel profesional yang merupakan warga negara Rusia atau, dalam beberapa kasus, orang asing bisa menandatangani kontrak (bergabung ke militer Rusia)," kata Tolchenov.
Meski begitu, menurut Tolchenov, Kedubes Rusia tidak punya tanggung jawab apapun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satriya di Indonesia imbas kemauan menjadi seorang tentara bayaran. "Jika (Satriya) Kumbara melanggar undang-undang Indonesia, hal itu adalah tanggung jawabnya sendiri karena sebagai WNI ia seharusnya paham apa yang bisa ia lakukan dan tidak," ucap Tolchenov.
Dia menyatakan, Kedubes Rusia belum menerima permohonan bantuan apapun baik dari pemerintah Indonesia maupun dari Satriya atau keluarganya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Satriya merupakan mantan prajurit Marinir TNI AL yang dipecat tidak hormat karena desersi tidak masuk dinas sebulan lebih. Ternyata, ia tidak masuk kantor dan menghilang karena bergabung sebagai tentara di Rusia untuk berperang melawan Ukraina.