Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pengarahan pada Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggota DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) periode 2024-2029 di The Meru, Bali Beach Convention Center, Denpasar, Bali, Rabu (30/7/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Megawati Soekarnoputri menjadi satu-satunya presiden terdahulu yang tidak hadir dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Jumat (15/8/2025). Meski begitu, ketua umum PDIP itu dikabarkan bakal hadir saat upacara peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka pada Ahad (17/8/2025).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan undangan kepada seluruh presiden terdahulu, termasuk Presiden ke-5 Megawati. Menurut dia, kemungkinan Megawati bakal hadir pada Ahad besok. "Insya Allah (Megawati hadir)," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (15/8/2025).
Meski begitu, keputusan akhir untuk datang akan diserahkan kepada pihak yang diundang. Pasalnya, hal itu menjadi hak dari yang bersangkutan.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku belum tahu pasti ibunya itu bakal hadir atau tidak dalam upacara peringatan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka. Pasalnya, ia mengaku belum bertemu secara langsung dengan Megawati.
"Saya belum tanya, belum ketemu, karena hari ini padat sekali acaranya, karena beliau kemarin ada rapat dan lain-lain, sepertinya agak kurang sehat," kata dia, Jumat.
Menurut Puan, kondisi yang kurang sehat menyebabkan Megawati tak bisa hadir langsung dalam Sidang Tahunan MPR. Namun, Puan mengaku mewakili kehadiran Megawati dalam Sidang Tahunan MPR.
"Ya (Megawati) agak sedikit capek," kata Ketua DPR RI itu.
Ia menambahkan, partainya juga bakal melakukan upacara peringatan HUT ke-80 RI di Sekolah Partai Lenteng Agung. Upacara itu telah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan PDIP setiap tahunnya.
"Biasanya kita DPP partai mengadakan upacara di Lenteng Agung dan di sekolah partai jadi selalu setiap tahun akan ada upacara internal," ujar dia.