Waspada AI Jadi Alat Tipu-tipu, OJK Terima Ribuan Laporan Kejahatan Digital

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi (kiri) memberikan pemaparan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda). Foto: Aji Styawan/Antara Foto

Kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) memang membawa banyak manfaat, tapi bukan berarti tanpa sisi gelap. Saat ini, AI juga mulai dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau scam.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi. Ia menegaskan teknologi secanggih apa pun bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah.

Wanita yang akrab disapa Kiki ini mengungkapkan OJK menerima sejumlah aduan dari masyarakat terkait penyalahgunaan teknologi AI, terutama dalam bentuk voice cloning (tiruan suara) dan pemalsuan wajah. Modus-modus ini digunakan pelaku untuk menipu secara meyakinkan, hingga korban rela mentransfer uang dalam jumlah besar.

“Kemajuan teknologi dalam artificial intelligence atau AI ini memiliki potensi penyalahgunaan yang sangat besar ya terutama untuk membuat tiruan suara atau voice cloning kemudian membuat tiruan wajah kemudian tentunya untuk menipu dengan cara supaya terlihat meyakinkan,” kata Kiki dalam konferensi pers, Senin (4/8).

Ia menjelaskan, para penipu memanfaatkan AI untuk merekam dan meniru suara orang-orang terdekat korban seperti teman, keluarga, bahkan anak dengan sangat realistis. Tak hanya suara, wajah pun bisa dimanipulasi lewat video palsu yang terlihat sangat nyata.

Dengan maraknya penyebaran video dan suara pribadi di media sosial, para penipu memiliki akses besar untuk mereplikasi identitas seseorang.

“Apalagi saat ini dengan adanya sosial media ya sangat mudah mencari suara dari seseorang karena mereka posting sendiri video-videonya, percakapannya, suaranya bahkan suara anaknya juga masuk di sosial media,” ujarnya.

Ilustrasi hacker. Foto: Shutterstock

Berdasarkan data OJK, sejak awal tahun hingga 29 Juli 2025, laporan terbanyak berasal dari penipuan jual-beli online dengan total 39.108 aduan. Di posisi kedua, ada modus fake call alias penipu mengaku sebagai pihak tertentu, dengan 20.628 laporan. Sementara penipuan investasi mencatatkan 14.533 laporan.

Kiki mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan verifikasi ketika menerima permintaan mencurigakan, khususnya yang berkaitan dengan uang. Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membagikan data pribadi maupun konten di media sosial.

Dalam kesempatan yang sama, Kiki menjelaskan perkembangan pengaturan terhadap Finfluencer, atau influencer di bidang keuangan. OJK telah menyelesaikan kajian awal dengan melakukan benchmarking ke beberapa negara dan berdiskusi bersama perwakilan Finfluencer, perencana keuangan, praktisi hukum, serta regulator sektor keuangan.

Menurutnya, Finfluencer harus memiliki kapasitas dan kapabilitas memadai, serta memahami produk keuangan yang dipromosikan.

“Finfluencer ini bertanggung jawab atas setiap informasi yang dia sampaikan kepada masyarakat,” tegasnya.