Warga Cipinang Muara, Arismat (40), berjalan menyibak air yang menggenangi rumahnya. Dia mengambil beberapa dokumen yang masih tertinggal di rumahnya dan menyusuri jembatan yang di bawahnya terdapat aliran kali cukup deras.
Di sana, Arismat menjaga keseimbangannya agar tak jatuh sambil sesekali menatap ke arah aliran kali yang tak terlihat ujungnya pada malam hari.
Sesekali, dia terdengar berdoa agar air hujan dari Bogor tak lagi datang menerjang wilayahnya.
"Ini dari Kali Sunter Hulu, biasanya kalau hujan biasa gak pernah banjir, ini kiriman aja (dari Bogor)," kata dia saat ditemui di lokasi pada Senin (4/8) malam.
Arismat mengatakan, banjir mulai menerjang RT 12 RW 13 Cipinang Bali sekitar pukul 17.00 WIB. Kejadiannya begitu cepat. Kasur dan pakaian keluarganya pun tak berhasil diselamatkan dan dibiarkan terendam banjir.
"Kasur dan segala macam yang gak bisa diselamatkan sih," ucap dia.
Arismat sudah tak dapat menghitung berapa kali banjir datang menerjang rumahnya. Tiap hujan deras di Bogor, maka rumahnya sudah hampir dipastikan diterjang oleh banjir.
"Tergantung cuaca di Bogor-nya, kalau hujan deras, enggak nampung baru banjir di sini kena," kata dia.
Total, kata Arismat, ada 50 rumah warga RT 12 yang terdampak banjir. Warga yang rumahnya bertingkat biasanya memilih untuk bertahan. Sementara itu, warga yang rumahnya tak bertingkat memilih mengungsi di musala.
"Besok pagi insyaallah surut," kata dia.
Arismat berharap pemerintah setempat dapat memikirkan cara agar Kali Sunter Hulu tak lagi meluap. Sebab, banjir sudah begitu mengganggu aktivitas warga terutama yang bekerja.
"Dikeruk kembali, didalami atau dipasang keranjang yang baru kali biar tinggi, itu aja sih," ungkap dia.
Hal senada dikatakan warga lainnya, Ati (59). Dia yang sudah hampir 50 tahun tinggal di sana menyebut banjir hampir 20 kali menerjang tiap tahun.
Dikarenakan sudah sering menghadapi banjir, dia bahkan sudah mulai bisa memprediksi datangnya air hujan dari Bogor.
"Perkiraan (tadi) jam 5 atau jam 6 datang, ternyata benar," kata dia.
"Saya di sini sudah hampir 50 tahun. Bosan," lanjut dia.