REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menyiapkan ribuan guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat (SR). Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh menyebut, ribuan guru itu disiapkan BKN untuk kebutuhan SR.
"Kita sudah siapkan data gurunya, Kemensos sudah kita berikan," kata Zudan ketika ditanya soal tenaga pengajar untuk SR seusai menghadiri Rapat Koordinasi Penyelesaian Permasalahan PPPK Guru di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang digelar di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng, Kota Semarang, Jumat (1/8/2025).
Ketika ditanya perihal ratusan calon guru SR yang mengundurkan diri, Zudan mengaku belum mengecek berapa jumlah persisnya. Dia hanya menyampaikan bahwa BKN menyiapkan ribuan calon guru SR. "Ribuan yang kita berikan ke sana," ujarnya.
Kendati demikian, dia mengaku lupa berapa jumlah calon guru SR yang sudah dikirim ke Kemensos. Pada Kamis (31/7/2025) lalu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan, sebanyak 143 guru SR yang lolos seleksi tidak memenuhi panggilan tugas. Namun seluruh posisi yang ditinggalkan telah digantikan sesuai prosedur tanpa mengganggu proses pembelajaran.
"Seratus empat puluh tiga dari 1.469 guru yang dinyatakan diterima, tidak memenuhi panggilan dan menyatakan mundur melalui aplikasi CASN BKN. Jumlah yang sama, 143 guru juga telah diterima sebagai pengganti yang mundur," kata Gus Ipul, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Kamis kemarin.
Sebagian besar dari ke-143 guru tersebut berasal dari 23 titik SR yang belum beroperasi. Oleh sebab itu tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), matrikulasi, maupun kegiatan belajar mengajar.
Menurut Gus Ipul, salah satu alasan ke-143 guru tersebut tak memenuhi panggilan adalah karena beberapa di antara mereka telah diterima pada penempatan formasi guru di daerah. Sementara sebagian lainnya disebabkan faktor penempatan tugas yang jauh dari domisili asal.
"Bisa jadi mereka ditempatkan jauh dari domisilinya karena mekanisme optimalisasi penempatan oleh BKN. Ini terjadi jika formasi guru mata pelajaran tertentu di daerah tersebut kosong, maka akan diambilkan dari calon guru pada mata pelajaran yang sama dari daerah terdekat," kata Gus Ipul.
Dia mengaku menghargai keputusan para guru terkait. "Kami tetap menghormati dan menghargai mereka yang tidak memenuhi panggilan atau mengajar di tempat lain. Sementara hal lain kami serahkan sepenuhnya ke BKN," kata Gus Ipul.
Sebanyak 37 SR baru akan beroperasi pada Agustus 2025. Sebelumnya telah terdapat 63 SR yang sudah aktif di berbagai wilayah. Pemerintah berencana membuka 59 SR pada September mendatang.
Dengan demikian, terdapat 159 SR yang bakal beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. Seluruh SR tersebut mampu menampung sekitar 15.370 siswa. (Kamran Dikarma)