
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak naik pada rentang 7.200-7.250 pada perdagangan Kamis (17/7). Sebelumnya, pada Rabu (16/7) IHSG ditutup naik 51,549 poin atau 0,72 persen ke level 7.192,018.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, secara teknikal, indikator MACD masih melanjutkan pelebaran positive slope. Sehingga jika IHSG mampu bertahan di atas level 7.130 maka IHSG diperkirakan masih berpotensi menguji level resistance di 7.200-7.250.
“Sebaliknya, waspadai profit taking, jika tertahan di Bawah 7.200. Mengingat Stochastic RSI telah memasuki overbought area,” kata Analis Phintraco Sekuritas, Kamis (17/7).
Prediksi menguatnya IHSG karena Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu (16/7) memutuskan untuk menurunkan BI Rate ke level 5.25 persen.
Ada juga dampak positif dari kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS yang mencakup penurunan resiprokal tarif menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen. Menurut Analis Phintraco, kedua sentimen tersebut menjadi faktor yang mendorong penguatan indeks.
Dari pasar global, investor menantikan rilis data Unemployment Rate di Inggris pada bulan Juni 2025 (17/6) yang diperkirakan stabil di kisaran level 4.6 persen.
Dari Eropa (17/6) akan dirilis data inflasi Juni 2025 yang diperkirakan naik menjadi 2 persen dari 1,9 persen di Mei 2025. Sedangkan dari AS akan dirilis data Retail Sales bulan Juni 2025 yang diperkirakan naik 0.1 persen Month-over-Month (MoM) dari -0.9 persen MoM di Mei 2025.
Adapun, saham-saham yang dapat direkomendasikan Phintraco Sekuritas di Kamis (177) adalah JPFA, BIRD, SMGR, SMBR, dan TOBA.
MNC Sekuritas juga memprediksi IHSG pada Kamis (17/7) bakal menghijau menguji area resistance 7.240.
“Pada label merah, apabila IHSG mampu break resistance, maka akan menguji 7.290-7.476,” tulis Analis MNC Sekuritas dalam keterangannya, Kamis (17/7).
Adapun, saham-saham yang dapat direkomendasikan MNC Sekuritas pada Kamis (17/7) meliputi BBRI, BRPT, JSMR, dan PANI.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.