Lampung Geh, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Disdikbud Lampung menargetkan lonjakan signifikan kelulusan siswa SMA ke perguruan tinggi pada tahun 2026. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menegaskan mulai tahun depan setiap sekolah harus mampu mengantarkan minimal 50 persen siswanya lolos seleksi perguruan tinggi negeri maupun swasta. “Ini sudah tegas-tegasan. Kalau ada sekolah yang tidak sesuai KPI yang kami tetapkan ya mohon maaf kami copot. Tahun depan minimal 50 persen targetnya dari tahun ini dan harus naik itu,” ujar Thomas, pada Senin (11/8). Data BPS menunjukkan, tahun 2025 hanya 22,19 persen atau 12.601 siswa dari 424 SMA negeri dan swasta di Lampung yang berhasil masuk perguruan tinggi. Angka ini menempatkan Lampung di posisi ke-35 dari 38 provinsi secara nasional, menurun tipis dari capaian tahun 2024 yang sebesar 22,29 persen. Thomas menyebut, faktor kompetensi guru menjadi perhatian utama, selain perbedaan akses pembelajaran antara wilayah kota dan kabupaten.
“Riset kami menunjukkan yang lolos UTBK kebanyakan ikut bimbel. Di kota banyak bimbel, di kabupaten jarang. Artinya, kompetensi guru di sekolah harus kita tingkatkan,” jelasnya. Untuk mengejar target, Disdikbud akan mewajibkan setiap sekolah membuat kelas khusus bagi siswa kelas XII yang berminat masuk perguruan tinggi. Kelas ini akan berisi program mentoring, try out, peta jalan belajar sesuai jurusan, dan pembelajaran tambahan. “Kita akan siapkan guru-guru terbaik, mentor khusus, sampai pembelajaran yang benar-benar fokus. Siswa perlu diarahkan dari awal: mau ke mana, apa yang harus dipelajari, lalu diuji. Supaya siap menghadapi tes,” katanya. Selain siswa, guru pun akan mendapat ujian kompetensi. Thomas menegaskan, semua guru harus bersertifikat dan memenuhi standar untuk mengajar. “Kalau gurunya belum bersertifikat, bagaimana mau menyiapkan siswa? Ini yang akan kita tes dan tingkatkan,” tegasnya. Sebagai dukungan tambahan, pemerintah provinsi akan menggelar Campus Expo secara masif di seluruh SMA dan memperkuat pembelajaran berbasis literasi, sehingga target 50 persen kelulusan perguruan tinggi dapat tercapai pada 2026. (Cha)