
Basarnas menerima informasi dari Kedutaan Malaysia tentang WN Malaysia Fauzi bin Awam yang hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Basarnas sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari mobil travel yang diduga mengangkut Fauzi.
"Kami merespons dengan mengerahkan unsur dari BPBD Provinsi Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepolisian guna menelusuri Nopol mobil travel yang disinyalir ditumpangi oleh WN Malaysia tersebut," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas sekaligus SMC, R. Eko Suyatno, Sabtu (5/7).

Hasilnya menunjukkan ada 8 penumpang dalam mobil travel, namun nama Fauzi tidak tercatat sebagai penumpang.
"Setelah ditelusuri, kami menemukan data dari nopol kendaraan tersebut memang menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, namun dari delapan nama dalam manifes travel itu, tidak terdapat nama WNA yang dimaksud," katanya.Berdasarkan data manifest, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 unit kendaraan. Dengan rincian terbaru, masih ada 30 orang yang belum ditemukan.

Sementara itu, Basarnas masih melakukan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang. Pada pencarian hari ke-4 ini, tim bakal mencari korban dengan sejumlah kapal dengan luas area pencarian sekitar 141, 40 NM atau mil laut. Luas area pencarian melalui udara sekitar 269.38 NM persegi.
KMP Tunu Pratama Jaya rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) pukul 23.35 WIB atau Kamis (3/7) pukul 00.35 WITA.
Kapal milik PT Pasca Dana Sundari ini diduga tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin, lalu berujung terbalik. KNKT turun tangan menginvestigasi penyebab kapal tenggelam.