Ketua RW 12 Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Ardianto, menyebut pengajian yang diadakan Putri Yeni alias Umi Cinta akan dipindahkan dari rumah Umi Cinta ke masjid perumahan tempat mereka tinggal.
Sebelumnya, pengajian Umi Cinta dituding mengajarkan aliran sesat oleh warga Perumahan Dukuh Zambrud. Kini, polemik itu diselesaikan MUI Kota Bekasi dengan menetapkan pengajian Umi Cinta tak ada unsur penyimpangan agama Islam.
Pengajian itu pun diperbolehkan untuk melanjutkan dengan pengawasan.
“Tentunya rumah itu dijadikan rumah tinggal. Lalu pengajiannya atau perkumpulan ibu Putri Yeni, pengajian, perkumpulan pengajian beliau itu dilaksanakan di masjid yang ada di tempat kami, secara terbuka,” ucap Ardianto
Ardianto mengakui bahwa ia dan warga tak bisa membuktikan tudingan pengajian Umi Cinta memiliki unsur ajaran sesat.
“Sedangkan untuk rumor yang beredar, kami tidak bisa membuktikan. Wallahualam. Semoga ini menjadi pertanda baik bagi kami di bulan Agustus, hari kemerdekaan RI yang ke-80. Mudah-mudahan ini jadi kado terbaik buat lingkungan kami Blok I RW 12,” tandasnya.
Sebelumnya, pengajian Umi Cinta digeruduk warga pada Minggu (10/8) lalu. Warga menuding pengajian itu meminta jemaah membayar Rp 1 juta dengan iming-iming masuk surga.
Atas tudingan itu, Umi Cinta pun membantah.
"Seperti yang sudah saya sampaikan kepada Bapak Ketua MUI dan jajarannya beliau, Itu tidak benar," kata Umi Cinta di Kantor Kecamatan Mustikajaya, Kamis (14/8).
"Semua berita yang simpang siur selama ini membayar Rp 1 juta dijamin masuk surga itu tidak benar," sambungnya.
Umi Cinta Tak Akan Pindah
Umi Cinta juga menyebut tak akan pindah rumah usai peristiwa tersebut, pengajian lanjut di masjid. Ia juga memaafkan warga yang sempat menggeruduknya.
"Iya iya (enggak bakal pindah)," katanya singkat.
"Nggak lah, nggak sakit hati. Allah saja maha pengampun, maha pemaaf," ujar Umi.