REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus memperluas jejaring dan meningkatkan kualitas tridharma perguruan tinggi. Pada Selasa (5/8/2025), UNM secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Hang Tuah Pekanbaru (UHTP).
Penandatanganan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia. Acara dihadiri langsung oleh pimpinan kedua perguruan tinggi, kepala unit kerja, serta perwakilan program studi.
Wakil Rektor II UNM Bidang Non Akademik, Arif Hidayat menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem akademik yang adaptif dan inovatif.
“Kami percaya, kolaborasi lintas perguruan tinggi seperti ini dapat membuka banyak peluang baru, mulai dari riset bersama hingga pengembangan kompetensi mahasiswa secara global,” katanya dalam rilis yang diterima, Kamis (14/8/2025).
Rektor UHTP Syafrani menyampaikan harapan serupa agar sinergi ini dapat diwujudkan dalam program nyata. Misalnya, pertukaran dosen dan mahasiswa, seminar bersama, serta riset kolaboratif yang relevan dengan kebutuhan industri.
Selain penandatanganan MoU, kegiatan ini turut diisi dengan sesi diskusi mendalam terkait implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan berbagi best practice Program Studi Sistem Informasi UNM yang berhasil meraih predikat “Unggul”.
Menariknya, dalam pertemuan ini UNM juga memperkenalkan program unggulannya, Internship Experience Program (IEP) 3+1. Program ini memberi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menempuh kuliah selama tiga tahun di kampus, kemudian langsung menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional. Skema ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja nyata sehingga lebih siap bersaing di pasar tenaga kerja global.
Dengan terjalinnya kerjasama ini, baik UNM maupun UHTP optimistis dapat memperkuat posisi masing-masing sebagai perguruan tinggi unggul, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan siap menghadapi tantangan global di era transformasi digital.
Humas UNM, Panggah S Muanif, menegaskan program seperti IEP akan menjadi salah satu keunggulan kompetitif UNM di tengah persaingan pendidikan tinggi.
“Kami di UNM percaya bahwa lulusan tidak cukup hanya pintar secara akademis, tetapi juga harus siap kerja. Melalui skema 3+1, mahasiswa mendapatkan pengalaman industri sebelum lulus, sehingga mereka bisa langsung berkontribusi di dunia profesional,” ujarnya.