Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza sebanyak 800 ton. Penyaluran bantuan ini akan dilakukan dengan cara airdrop atau dijatuhkan dari pesawat.
Tim Satgas Garuda Merah Putih II dilepas langsung Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (13/8).
Sekjen Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo mengatakan misi ini merupakan perintah langsung Presiden Prabowo Subianto dan akan berlangsung selama 12 hari bersama 10 negara lain.
“Satgas ini nantinya juga akan mendistribusikan kurang lebih 800 ton dan bantuan seribu paket Indomie dari Kementerian Pertahanan. Bantuan itu ada makanan, obat-obatan, kemudian logistik lain mungkin seperti selimut,” ujar Tri kepada wartawan di lokasi.
Bantuan ini diangkut menggunakan dua pesawat C-130J menuju Amman, Yordania, sebelum dijatuhkan ke Gaza.
Tri menjelaskan terdapat 10 titik airdrop yang telah disiapkan dan disterilisasi oleh Royal Jordanian Air Force untuk memastikan keamanan distribusi.
“Metode ini bisa dibilang lebih aman daripada metode yang lainnya,” katanya.
Tri juga menambahkan, operasi kemanusiaan ini dilakukan setelah jalur bantuan via airdrop dibuka kembali pada 1-24 Agustus.
“Jadi dari tanggal 1 sampai tanggal 24 ini mereka sudah membuka khusus untuk bantuan ini,” ujarnya.
Adapun misi ini, kata Tri, juga menjadi simbol komitmen kemanusiaan Indonesia yang bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, untuk membantu rakyat Palestina hidup damai dan merdeka.
Untuk Indonesia, bantuan kemanusiaan akan dijatuhkan ke dalam 2 gelombang, dengan penerjunan utama dilakukan pada tanggal 17-18 Agustus. Kemudian sisanya pada 19-20 Agustus.