Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan setuju dengan rencana sebagian trotoar di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dialihfungsikan sementara menjadi jalur kendaraan. Hal ini direncanakan untuk mengatasi kemacetan di wilayah tersebut.
Selain itu, Pramono juga menyetujui soal pengaturan penutupan exit tol Cipete-Pondok Labu di ruas jalan tol JORR pada jam sibuk di sore hari.
“Saya menyetujui itu (penggunaan trotoar menjadi jalur kendaraan). Bahkan ketika mau menutup atau membuka outlet tolnya, saya izinkan. Yang paling penting adalah kemacetan di dalam itu teratasi,” kata Pramono di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/8).
Saat ditanya soal kondisi pejalan kaki jika trotoar itu dialihfungsikan, Pramono mengakui trotoar di kawasan tersebut memang tidak nyaman untuk pejalan kaki.
“Kan sekarang ini sebenarnya di TB Simatupang pejalan kakinya pasti juga tidak nikmat. Karena semua hampir jalan 50 meter ada proyek nasional dan itu harus dibenahi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembenahan trotoar juga akan diprioritaskan di wilayah Jakarta yang tidak terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Jadi di Jakarta sekarang ini di daerah-daerah yang tidak ada Proyek Strategis Nasionalnya segera kami lakukan, kami kan sudah melakukan untuk itu. Termasuk memasukkan kabel-kabel yang di atas permukaan ke dalam sekarang kita mulai,” tutur Pramono.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan akan meminimalisir kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dengan memanfaatkan badan jalan untuk dapat dilalui kendaraan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, koordinasi sudah dilakukan dengan seluruh stakeholder, termasuk Dinas Bina Marga, Polda Metro Jaya, dan pelaksana proyek.
Selain itu, pihaknya bersama Dinas Bina Marga akan mengambil sedikit trotoar di TB Simatupang, khususnya di area Cibis Park, agar lebar lajur jalan bisa dikembalikan menjadi dua lajur.
“Kami dengan Dinas Bina Marga itu akan mengambil sedikit trotoar khususnya yang di TB Simatupang, di area Cibis Park. Sehingga lebar lajur lalu lintas, paling tidak kita bisa kembalikan dua lajur,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).